Para pedagang Pasar Induk Jatiuwung di Jatake, Kota Tangerang mengeluh karena penjualannya sangat sepi sejak pasar ini diresmikan lima bulan yang lalu sehingga menyebabkan produk jualannya membusuk seperti sayur mayur.

Keluhan para pedagang diluapkan dengan membuang sayur mayur busuk di sekitar halaman Pasar Induk Jatiuwung Jatake. Hal ini pembeli yang datang tak sesuai harapan.

Ketua Forum Pedagang Pasar Induk Jatiuwung, H. Abdul Majid mengatakan pihaknya menuntu pemerintah daerah untuk melakukan tindakan seperti halnya menutup pasar induk tanah tinggi.

Sebab keberadaan pasar induk tanah tinggi menyebabkan pembeli jarang datang ke Pasar Induk Jatake. Padahal pemerintah daerah menjanjikan hanya mengoperasikan satu pasar induk yakni di Jatiuwung.

"Keberadaan Pasar Induk Tanah Tinggi berdampak tidak adanya omzet di Pasar Induk Jatiuwung.  Kami pindah ke Jatiuwung karena pemerintah mengatakan bahwa Pasar Tanah Tinggi akan ditutup tapi sampai sekarang masih berjalan di sana," ujarnya dalam keterangan yang diterima.

Abdul Majid yang merupakan pedagang sayur mayur yang pindah dari Pasar Induk Tanah Tinggi ke Pasar Induk Jatiuwung menyebut, pihaknya sangat merugi.
"Omzet di sini tidak ada. Intinya kami menuntut kebijakan wali kota," katanya.

Pedagang lainnya di Pasar Induk Jatiuwung, Ade Safiyudin menambahkan, pihaknya ingin di suatu kota hanya ada satu pasar induk. "Kami menderita dengan adanya dua pasar ini. Jadi kami pengen ada kepastian dari pemerintah," katanya.

Dia juga menuturkan, pemerintah daerah harus memperhatikan persoalan ini. "Kita sangat rugi. Balik tidak, ngirim tidak. Kami menderita di sini, pemerintah seolah menutup mata," pungkasnya.

 

Pewarta: Achmad Irfan/Taufik

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022