Merak (AntaraBanten) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan Badan SAR Nasional harus mengutamakan kepentingan penyelamatan dan kemanusiaan dalam menangani kebencanaan, seperti letusan gunung merapi, tsunami, gempa bumi, banjir, tanah longsor, kecelakaan penerbangan dan kecelakaan laut.

"Kita selalu bersama-sama dengan Basarnas untuk menangani tanggap darurat kebencanaan yang terjadi di Tanah Air. Basarnas dan komunitas resque lainnya sangat nyata membawa kebaikan terutama kepentingan penyelamatan kemanusiaan," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat apel kesiapsiagaan Badan SAR Nasional (Basarnas) sekaligus memperingati hari ulang tahun (HUT) Basarnas ke-42 tahun di Merak, Banten, Rabu.

Ia mengatakan, tugas kerja Basarnas sangat berat dan penuh risiko sehingga diperlukan keberanian dan keterampilan.

Sebab ingat tidak setiap orang mampu mengemban tugas-tugas SAR di negeri ini.

Indonesia negara kaya sumber daya alamnya, namun negara kita juga rawan bencana alam.

Masyarakat harus siap tinggal di negeri ini, satu sisi negeri ini dikarunia dengan sumber daya alam yang kaya.

Sedangkan, sisi lain negeri ini dengan demografi rawan bencana alam.

Oleh karena itu, jajaran pemerintah pusat, pemerintah daerah, BNPB, BPBD, TNI, Polri, Tagana, PMI, PLN, dan berbagai organisasi relawan harus siap menghadapi bencana alam.

"Kita sangat bangga dengan Basarnas untuk mengemban tugas penyelamatan dan kemanusiaan kebencanaan itu," katanya.

Menurut dia, Basarnas ke depan akan tetap dan makin berperan dalam penanganan kebencanaan.

Oleh karena itu, tiga hal yang harus dimiliki petugas Basarnas yakni pertama siapkan mental, fisik, keterampilan atau skill dan kesiagaan yang tinggi untuk mengemban tugas berat di negeri ini.

Semua itu bisa dicapai melalui pendidikan dan pelatihan secara terus menerus dan teratur.

Kedua, kata dia, dilengkapi peralatan Basarnas, termasuk Kapal Resque dan Helikopter dan semua sarana peralatan lainnya yang memungkinkan dapat dilaksanakan dengan baik.

Sementara ketiga, yakni kepemimpinan untuk membantu pengendalian setiap operasi dimana saja selalu dijalankan secara profesional.

"Kami berharap petugas Basarnas dapat melaksanakan tiga hal itu agar mereka menjalankan tugas dengan baik," ujarnya.

Kegiatan apel kesiapsiagaan Basarnas tersebut juga menampilkan simulasi kecelakaan kapal yang terbakar dengan dilakukan evakuasi penyelamatan melalui udara.

Mereka pasukan Batalion Marinir dan Basarnas bergerak cepat dengan terjun payung dengan mendekati korban kapal terbakar untuk melakukan evakuasi penyelamatan dan kemanusiaan.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014