Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan pemerintah terus mendorong kemitraan yang saling menguntungkan guna mengejar pengembangan industri bernilai tambah.
“Kemitraan yang saling menguntungkan antara industri dengan masyarakat akan membawa kemajuan bersama dan berdampak langsung pada pertumbuhan industri, penyerapan tenaga kerja, peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui kewirausahaan, sekaligus meningkatkan infrastruktur sosial masyarakat,” ujar Menko Airlangga dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Senin.
Baca juga: Pengamat sebut merger di industri telekomunikasi bawa efek positif
Menko Airlangga yang mendampingi Presiden Jokowi dalam peninjauan Pabrik Ferronickel dan Stainless Steel serta Peresmian PT Gunbuster Nickel Industry di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, mengatakan Pemerintah terus mendorong program hilirisasi industri dengan mengurangi ekspor bahan mentah atau raw material guna meningkatkan nilai tambah di sektor industri dan daya saing perekonomian nasional.
Melalui program hilirisasi, pemanfaatan alih teknologi menjadi penting dalam memanfaatkan hasil sumber daya alam serta menjaga lingkungan.
Presiden Jokowi meminta agar ekspor nikel dihentikan dan pada 2022, Indonesia akan menghentikan ekspor bahan mentah baukasit.
“Tahun depan kita akan stop ekspor minerba lainnya. Kita berhenti ekspor bahan mentah yang tidak membawa nilai tambah besar bagi negara,” ujar Jokowi.
Jokowi mendukung jika ada investor yang ingin membangun industri hilirisasi bauksit dalam setahun ke depan. Presiden juga mengimbau kepada Pemerintah Daerah agar selalu menjaga iklim investasi di daerahnya masing-masing, sehingga kondusif bagi investor yang ingin mengembangkan industri bernilai tambah. Dari industri tersebut akan mendapatkan pajak, membuka lapangan pekerjaan sebesar-besarnya, dan memperoleh devisa yang tidak sedikit.
“Berikan keamanan bagi investor untuk menjalankan aktivitas usahanya, sehingga bisa meningkatkan nilai investasinya di masa mendatang. Manfaat untuk masyarakat sekitar yaitu akan membuka lapangan pekerjaan dan peluang UMKM baru, yang pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di provinsi maupun kabupaten tempat industri berada,” tuturnya.
Indonesia memiliki cadangan nikel nomor 1 di dunia yang mencapai 21 juta ton atau 24 persen dari total cadangan dunia. Produksi nikel Indonesia di 2020 mencapai 781 ribu ton atau 31,8 persen dari produksi nikel dunia. Ke depannya, produksi nikel tersebut diperkirakan akan terus meningkat, baik untuk produksi nickel pig iron maupun pemrosesan highpressure-acid-leach dari bijih berkadar rendah.
Peningkatan nilai tambah dari bijih nikel menjadi produk ferronickel adalah 14 kali dan jika menjadi billet stainless steel akan mencapai 19 kali. Saat ini, smelter nikel yang beroperasi telah mencapai investasi sebesar 15,7 miliar dolar AS dengan kapasitas ferronickel yang dihasilkan mencapai 969 ribu ton/tahun.
Sedangkan ekspor produk ferronickel juga meningkat sangat pesat dari tahun ke tahun, di mana pada 2020 mencapai 4,7 miliar dolar dan pada periode Januari hingga Oktober 2021 tercatat mencapai 5,6 miliar dolar AS.
Berdasarkan data World Top Export, saat ini ekspor produk berbasis nikel (stainless steel slab, stainless billet dan stainless steel coil) Indonesia menempati peringkat 1 dunia dengan total ekspor senilai 1,63 miliar dolar AS di 2020 dan berada di peringkat 4 dalam produksi dunia.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021