Legenda Juventus Gianluigi Buffon mengakui bahwa timnya kehilangan DNA setelah mendatangkan Cristiano Ronaldo pada 2018.
Didatangkan dari Real Madrid sebagai pemain termahal dengan dana sebesar 100 juta euro, Ronaldo seharusnya mengubah Juventus menjadi raksasa Eropa yang dominan, tetapi dia tak bisa menginspirasi apa pun sampai nyaris menjuarai Liga Champions pun tidak.
Baca juga: Kalahkan Singapura, Indonesia ke final Piala AFF 2020
Buffon yang meninggalkan Juventus pada 2018 tetapi kembali bermain bersama Ronaldo 12 bulan kemudian, kini mengakui kedatangan pemain Portugal itu mengubah budaya di Stadion Allianz yang merugikan anggota skuad lainnya.
“Juventus memiliki kesempatan menjuarai Liga Champions pada tahun pertama dia tiba yang merupakan tahun saya berada di Paris Saint-Germain, dan saya tidak tahu apa yang terjadi,” kata dia kepada TUDN dalam laman 90min.com.
“Ketika saya kembali, saya bekerja bersama Ronaldo selama dua tahun dan kami main bersama dengan bagus, tetapi saya kira Juventus kehilangan DNA sebagai sebuah tim."
“Kami mencapai final Liga Champions pada 2017 karena kami tim yang penuh pengalaman, tetapi di atas semua itu, kami adalah satu kesatuan dan ada persaingan yang sangat kuat dalam memperebutkan tempat dalam tim. Kami kehilangan itu karena Ronaldo."
Bek tengah Leonardo Bonucci jarang tak mau membahas dampak negatif Ronaldo kepada tim, mengakui September lalu bahwa skuadnya kehilangan keinginan bermain bahu membahu sebagai tim.
Mitranya, Giorgio Chiellini, mengatakan kepada DAZN segera setelah itu bahwa Juventus tidak lagi merasa mampu memberikan segalanya untuk Ronaldo.
“Kami telah sampai pada titik dalam hubungan kami di mana Cristiano membutuhkan gol baru dan tim yang mau bermain untuknya, karena ketika dia menemukan tim seperti itu, maka dia menjadi sangat menentukan," kata Chiellini.
“Ronaldo pergi 28 Agustus, akan lebih baik bagi kami jika dia pergi lebih awal. Jika dia pergi lebih awal, kami akan punya waktu untuk bersiap lebih baik."
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021
Didatangkan dari Real Madrid sebagai pemain termahal dengan dana sebesar 100 juta euro, Ronaldo seharusnya mengubah Juventus menjadi raksasa Eropa yang dominan, tetapi dia tak bisa menginspirasi apa pun sampai nyaris menjuarai Liga Champions pun tidak.
Baca juga: Kalahkan Singapura, Indonesia ke final Piala AFF 2020
Buffon yang meninggalkan Juventus pada 2018 tetapi kembali bermain bersama Ronaldo 12 bulan kemudian, kini mengakui kedatangan pemain Portugal itu mengubah budaya di Stadion Allianz yang merugikan anggota skuad lainnya.
“Juventus memiliki kesempatan menjuarai Liga Champions pada tahun pertama dia tiba yang merupakan tahun saya berada di Paris Saint-Germain, dan saya tidak tahu apa yang terjadi,” kata dia kepada TUDN dalam laman 90min.com.
“Ketika saya kembali, saya bekerja bersama Ronaldo selama dua tahun dan kami main bersama dengan bagus, tetapi saya kira Juventus kehilangan DNA sebagai sebuah tim."
“Kami mencapai final Liga Champions pada 2017 karena kami tim yang penuh pengalaman, tetapi di atas semua itu, kami adalah satu kesatuan dan ada persaingan yang sangat kuat dalam memperebutkan tempat dalam tim. Kami kehilangan itu karena Ronaldo."
Bek tengah Leonardo Bonucci jarang tak mau membahas dampak negatif Ronaldo kepada tim, mengakui September lalu bahwa skuadnya kehilangan keinginan bermain bahu membahu sebagai tim.
Mitranya, Giorgio Chiellini, mengatakan kepada DAZN segera setelah itu bahwa Juventus tidak lagi merasa mampu memberikan segalanya untuk Ronaldo.
“Kami telah sampai pada titik dalam hubungan kami di mana Cristiano membutuhkan gol baru dan tim yang mau bermain untuknya, karena ketika dia menemukan tim seperti itu, maka dia menjadi sangat menentukan," kata Chiellini.
“Ronaldo pergi 28 Agustus, akan lebih baik bagi kami jika dia pergi lebih awal. Jika dia pergi lebih awal, kami akan punya waktu untuk bersiap lebih baik."
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021