Anggota Komisi I DPR RI Bobby Rizaldi menilai kebijakan roadmap Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk memperluas akses internet hingga pelosok daerah sudah tepat. 

"Saat ini roadmap Kemenkominfo sudah tepat, selain mempersiapkan infrastruktur TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi), juga menyiapkan 12 juta sumber daya manusia mulai tingkat vokasi sampai digital Leaderships," kata Bobby kepada wartawan, Rabu.

Menurut dia, penyiapan infrastruktur merupakan faktor penting menunjang penyediaan akses internet ke masyarakat. Hak primer warga itu harus dipenuhi oleh pemerintah, dengan bantuan provider telekomunikasi.

"Keterlibatan provider perlu sinergi dengan roadmap pemerintah via Kemenkominfo karena pembangunan Infrastruktur TIK dilakukan bersama," ujar dia.

Di sisi lain, Bobby Rizaldi melihat langkah provider telekomunikasi dalam mendukung pemerataan akses internet juga perlu diapresiasi. Dirinya mencontohkan langkah merger antara Indosat dan Tri Indonesia.

"Itu harus kita dukung karena akan mendorong efisiensi dan penguatan provider untuk memaksimalkan layanan kepada masyarakat," katanya.

Bobby berharap merger Indosat dan Tri memberi sumbangsih terhadap perluasan akses internet. Sehingga, penetrasi jaringan internet di Indonesia merata.

"Adanya sinergi dan efisiensi operator agar mampu membangun jaringan TIK seluas-luasnya," kata dia.

Sebelumnya, anggota Komisi I DPR Kresna Dewanata Phrosakh juga merespons positif restu Menkominfo terkait merger Indosat dan Hutchinson 3. 

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate sebelumnya mengatakan penggabungan dua perusahaan itu merupakan terobosan untuk mempercepat transformasi digital.

"Kita berharap apapun yang bisa mendukung perluasan jaringan internet, baik dengan merger antara Indosat dengan Hutchinson 3 itu saya rasa terserah. Perusahaan atau provider apapun kalau mau merger, asal itu bisa makin memperluas jangkauannya ke seluruh pelosok area di Indonesia saya rasa tidak ada masalah," kata anggota Komisi I DPR Kresna Dewanata Phrosakh.

Menurut dia, tujuan akhir dari perluasan jaringan internet adalah dampak positif bagi masyarakat.

Sedangkan Ketua Pusat Studi Kebijakan Industri dan Regulasi Telekomunikasi Indonesia-ITB, Ian Joseph Matheus Edward menyebutkan selain upaya pemerataan jaringan 4G, tantangan merger operator adalah membuat rencana skema tarif baru yang lebih terjangkau.

"Dua operator bergabung harusnya manfaatnya lebih terasa oleh masyarakat. Bukan berarti harganya langsung murah, tapi lebih terjangkau. Selain itu, cakupan dan kualitasnya juga semakin baik," ujar Ian.

Pewarta: Ganet Dirgantoro

Editor : Ridwan Chaidir


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021