Tangerang,  (Antara) - Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) melakukan sosialisasi empat pilar kebangsaan kepada ratusan mahasiswa Universitas Pelita Harapan Karawaci, Tangerang, Banten.

Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, Sidarto Danusubroto di Tangerang, Banten, Kamis, mengatakan, empat pilar kebangsaan merupakan benteng dalam mengatasi serbuan asing yang dapat merusak budaya.

"Serbuan budaya yang terus berkembang, dapat melunturkan nasionalisme. Maka itu, empat pilar kebangsaan ini sebagai benteng yang harus dipertahankan," kata Sidarto Danusubroto.

Kepada mahasiswa, Sidarto menceritakan mengenai kesungguhan Presiden RI pertama, Soekarno dalam mencari dan mendalami ilmu pengetahuan.

"Rumahnya selalu dipenuhi dengan sejumlah buku yang berada dimana - mana, meski sudah menjadi pemimpin, Soekarno tidak pernah meninggalkan buku - bukunya," katanya.

Selain itu, Soekarno pun tidak pernah membatasi atau membedakan suku. Beragam suku di Indonesia, merupakan kekayaan yang perlu dipertahankan.

Maka itu, mahasiswa Universitas Pelita Harapan yang terdiri dari berbagai wilayah, harus menyatukan visi dan misi tanpa membedakan suku dan budaya.

"Soekarno tidak kenal dengan adanya minoritas, sebab, kemerdekaan ini diraih dengan kebersamaan," ujarnya.

Oleh karena itu, Sodarto meminta kepada mahasiswa untuk bisa menyaring informasi ang masuk agar tidak merusak tatanan demokrasi.

Selain itu, mahasiswa juga harus aktif dalam kehidupan berkebangsaan. Sebab, mahasiswa adalah calon pemimpin masa depan. "Pemimpin negeri ini ada di tangan mahasiswa sekarang. Maka, perbanyak pengetahuan agar nasionalisme kita tidak luntur," pintanya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014