Serang, (Antara News) - Wakil Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mendesak dinas sosial setempat segera menangani kasus mantan tenaga kerja wanita (TKW) yang mengalami gangguan jiwa untuk diberikan pengobatan.

"Berdasarkan data dari Lembaga Konsultasi Kesejahteraan (LK3) ibarat gunung es yang jumlahnya terus bertambah mencapai puluhan orang," kata Tatu usai acara ekspedisi kemanusiaan untuk kaum marjinal ke berbagai provinsi yang digalakkan Kementerian Sosial (Kemensos) di Wulandira, Kecamatan Kramat Watu, Kabupaten Serang, Rabu.

"Secepatnya saya kordinasikan dengan Dinsos segera memberikan pengobatan untuk penyembuhan para TKW tersebut," kata Tatu.

Ia mengaku sangat prihatin atas kondisi puluhan TKW yang mengalami gangguan kejiwaan lantaran didominasi penyebabnya tidak menerima gaji selama bekerja diluar negeri. "Secara pribadi saya sangat prihatin," katanya.

Sementara itu Kepala Dinas sosial Kabupaten Serang Dadang Hermawan menyebutkan data yang diperoleh pihaknya melalui LK3 hanya belasan orang, namun hingga saat ini terus bertambah mencapai lebih dari 50 orang.

"Saat ini kami terus memonitoring bersama pihak-pihak lain yang bersangkutan. Saat ini jika dijumlahkan bisa lebih dari 50 orang. Jadi jumlahnya ibarat gunung es," katanya.

Dadang mengaku, pihaknya bersama LK3 maupun lainnya memonitoring dengan mendatangi rumah-rumah mantan TKW yang mengalami ganguuan jiwa tersebut untuk diberikan pengobatan sampai sembuh. Selain pengobatan, pihaknya juga akan berkonsultasi dengan dokter kejiwaan, apakah layak dirawat atau hanya diberikan pengobatan berjalan saja.

"Jadi tergantung kondisi TKW-TKW itu, kalau parah ya kita bawa ke RS Jiwa. Kalau kondisinya tidak parah dipastikan hanya diberi obat secara rutin sampai sembuh," katanya.

Kemudian, lanjut Dadang, jika para TKW yang ditangani pihaknya mengalami perubahan bisa pulih kembali bukan hanya sebatas itu dan Dinsos maupun LK3 melepas begitu saja.

"Setelah sembuh selanjutnya kita berikan pelatihan-pelatihan agar mereka tidak diam. Karena kalau kondisi pulih dan hanya diam tanpa adanya kegiatan, cenderung itu berdampak akan kambuh lagi kejiwaannya karena stres," tandasnya.

Menurut Dadang, faktor awal didominasi lantaran tidak digaji selama bekerja di luar negeri, namun untuk saat ini pihaknya menilai banyak faktor baik itu perilaku suaminya jika TKW yang sudah berumah tangga, kemudian habis uang kirimannya karena digunakan tidak bermanfaat oleh keluarganya.

"Saya kira itu faktor penyebab mantan para TKW yang mengalami gangguan jiwa yang terdata mencapai 50 orang lebih saat ini yang terdata," tutur Dadang.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014