Tangerang, (Antara) - Pengurus Cabang NU Kota Tangerang, Banten, menggelar tahlil selama tujuh hari untuk mendoakan almarhum Rois 'Am PBNU KH Sahal Mahfudz yang meninggal dunia pada 24 Januari.
Ketua PCNU Kota Tangerang, Bunyamin di Tangerang, Senin, mengatakan wafatnya KH Sahal Mahfudz menjadi duka yang mendalam bagi bangsa ini, terutama bagi keluarga besar Nahdlatul Ulama.
"Tak terkecuali Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Tangerang. Itu sesuai Instruksi PBNU kepada warga nahdliyin untuk melakukan shalat ghaib dan tahlilan di tempat masing-masing," katanya.
Selain itu, pihaknya juga mengajak kepada seluruh warga NU Kota Tangerang untuk bisa sama-sama hadir dan ikut tahlilan selama tujuh hari untuk mendoakan KH Sahal.
Salah satu kader Muda NU Sudartho menyatakan generasi Muda NU sangat merasakan kehilangan sosok almarhum sebagai orang tua, guru, dan teladan bagi generasi muda NU.
Di tengah keluhuran ilmu yang dimiliki, kesederhanaan, serta karya - karya ilmiah almarhum banyak dijadikan referensi dan kajian didunia pendidikan.
"Kami berharap muncul generasi - generasi muda pengganti beliau di kemudian hari serta meneruskan karya yang telah diciptakannya," ujarnya.
Kiai Sahal yang juga Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) sejak tahun 2000 itu wafat pada Jumat (24/1) pukul 01.05 WIB dan dimakamkan di Kompleks Pemakaman Syeikh Ahmad al-Mutamakkin, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
Kiai Sahal adalah pakar ilmu usul fikih yang mendapatkan gelar doktor kehormatan (doctor honoris causa) dalam bidang pengembangan ilmu fikih serta pengembangan pesantren dan masyarakat dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014
Ketua PCNU Kota Tangerang, Bunyamin di Tangerang, Senin, mengatakan wafatnya KH Sahal Mahfudz menjadi duka yang mendalam bagi bangsa ini, terutama bagi keluarga besar Nahdlatul Ulama.
"Tak terkecuali Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Tangerang. Itu sesuai Instruksi PBNU kepada warga nahdliyin untuk melakukan shalat ghaib dan tahlilan di tempat masing-masing," katanya.
Selain itu, pihaknya juga mengajak kepada seluruh warga NU Kota Tangerang untuk bisa sama-sama hadir dan ikut tahlilan selama tujuh hari untuk mendoakan KH Sahal.
Salah satu kader Muda NU Sudartho menyatakan generasi Muda NU sangat merasakan kehilangan sosok almarhum sebagai orang tua, guru, dan teladan bagi generasi muda NU.
Di tengah keluhuran ilmu yang dimiliki, kesederhanaan, serta karya - karya ilmiah almarhum banyak dijadikan referensi dan kajian didunia pendidikan.
"Kami berharap muncul generasi - generasi muda pengganti beliau di kemudian hari serta meneruskan karya yang telah diciptakannya," ujarnya.
Kiai Sahal yang juga Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) sejak tahun 2000 itu wafat pada Jumat (24/1) pukul 01.05 WIB dan dimakamkan di Kompleks Pemakaman Syeikh Ahmad al-Mutamakkin, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
Kiai Sahal adalah pakar ilmu usul fikih yang mendapatkan gelar doktor kehormatan (doctor honoris causa) dalam bidang pengembangan ilmu fikih serta pengembangan pesantren dan masyarakat dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014