Jenazah laki-laki yang belum diketahui identitasnya dievakusi SAR Banten dari pantai Pulau Panjang ke Pelabuhan Greyeng untuk penanganan lebih lanjut.

"Kita menerima laporan penemuan jenazah tanpa identitas itu dari polairud," kata Kepala Kantor SAR Banten Adil Triyanto saat dihubungi di Lebak, Rabu.

Baca juga: Tim Gabungan SAR lanjutkan pencarian nelayan Pandeglang hilang di Pulau Liwungan

Tim Kantor SAR Banten sekitar pukul 12.20 WIB melakukan evakuasi jenazah itu, setelah menerima laporan dari Polairud Serang adanya penemuan jenazah laku- laki-laki.

Jenazah laki-laki tanpa identitas itu kemungkinan terseret ombak hingga pesisir Pulau Panjang.

Namun, pihaknya belum bisa memastikan mereka korban kecelakaan laut.

Oleh karena itu, pihaknya pada pukul 13.45 WIB membawa jenazah itu ke Pelabuhan Greyeng untuk diserahkan kepada pihak berwajib.

"Kami menyerahkan mayat itu ke polisi untuk mengusut dan semoga jenazah itu diambil oleh anggota keluarganya," katanya.

Dia mengatakan selama sepekan terakhir kondisi perairan di Selat Sunda di Banten bagian utara dan selatan kurang bersahabat, berupa gelombang tinggi disertai angin kencang.

Bahkan, seorang nelayan Pandeglang dilaporkan meninggal dan satu lagi dalam pencarian.

Begitu juga dua nelayan Kabupaten Lebak terombang-ambing selama 12 jam di Samudera Hindia setelah kapal yang ditumpanginya karam diterjang gelombang tinggi disertai angin kencang. Namun, beruntung mereka bisa diselamatkan oleh nelayan yang lain.

"Kami minta pelaku pelayaran dan nelayan agar mewaspadai cuaca buruk yang melanda perairan Selat Sunda Banten itu guna menghindari kecelakaan laut," kata Adil.

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021