Para petani di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mamasarkan produksi pertanian  di Plaza Rangkasbitung untuk meningkatkan pendapatan ekonomi.

"Saya kira produksi pertanian dipasarkan di Plaza Rangkasbitung menguntungkan, " kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Rahmat Yuniar di Lebak, Senin. 

Baca juga: BPBD Banten ingatkan nelayan waspada cuaca buruk Selat Sunda

Produksi pertanian yang dipasarkan di Plaza Rangkasbitung itu bertujuan untuk meningkatkan pendapatan ekonomi petani juga memutus mata rantai tata niaga pemasaran pendistribusian pasar. 

Selain itu juga produksi pertanian dapat dijadikan destinasi wisata, dimana di Plaza Rangkasbitung dengan lahan luas dan  bisa menampung konsumen dari berbagai daerah di Banten. 

Produksi pertanian itu antara lain jenis beras, buah- buahan, seperti manggis, rambutan, durian, jambu kristal ,dukuh hingga pepaya California. 

Selain itu juga sayur - sayuran di antaranya kacang panjang, terung, paria, ketimun, bayam dan kangkung. 

Begitu juga dipasarkan produksi olahan pangan, seperti kerupuk emping, keripik pisang, singkong, sale pisang dan lainnya.

Para petani Kabupaten Lebak yang memasarkan produksi pertanian di Plaza Rangkasbitung yang tergabung dalam Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA).

Sebab, selama pandemi  mereka tidak boleh melakukan kegiatan pemasaran yang difasilitasi  oleh pemerintah daerah. 

"Kami optimistis petani yang memasarkan  produksinya di Plaza Rangkasbitung dapat meningkatkan pendapatan ekonomi mereka, " katanya menjelaskan. 

Ia mengatakan, petani Kabupaten Lebak sangat diuntungkan menjual hasil produksinya di Plaza Rangkasbitung, karena bisa memutuskan mata rantai pendistribusian harga hasil pertanian.

Selama ini, kata dia, harga komoditas pertanian ditampung oleh tengkulak dengan harga relatif murah. 

Dengan demikian, petani memasarkan produksi pertanian di Plaza Rangkasbitung dapat menguntungkan pendapatan petani karena produksi pertanian tidak ke distribusi hingga pengecer.

Para petani memasarkan produksi pertanian sejak pukul 07.30 WIB sampai pukul 16.00 WIB. 

"Saya kira jelas jika petani langsung menjual ke pasar bisa meraup keuntungan, " kata Rahmat. 

Ia mengatakan, sejak dua pekan memasarkan produksi pertanian di Plaza Rangkasbitung banyak konsumen, karena kualitasnya masih segar juga harganya di bawah pasaran. 

Bahkan,  harga beras Ciberang dijual Rp7.300 per kilogram, sedangkan melalui distribusi hingga menembus Rp8.300/Kg.

Begitu juga sayur-sayuran dan buah- buahan dijual harga mulai Rp10 ribu sampai Rp15 ribu per Kg. 

"Kami berharap dengan dipasarkan di Plaza Rangkasbitung  dapat memutuskan tata niaga harga pertanian yang bisa menguntungkan petani sebab saat ini harga produk pertanian sangat sedikit meraup keuntungan bagi petani dibandingkan pedagang," ujarnya. 


 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021