Eka Hospital mengenalkan teknologi terbaru dan menjadi pertama di Indonesia bernama Jetsream yakni untuk membuka pembuluh daran pada bagian kaki menggunakan alat seperti mat bor untuk menghindarkan amputasi pada kaki pasien diabetes
"Pelaksanaan penggunaan alat ini juga sangat cepat setelah kami lakukan pemeriksaan. Dan penuh rasa syukur kami sudah berhasil membuktikannya pada pasien diabetes di Eka Hospital BSD”, kata dr. Febiansyah Kartadinata Rachim sebagai dokter konsultan bedah vaskular Eka Hospital BSD usai acara Hari Diabetes Sedunia di Eka Hospital BSD Tangerang Selatan, Selasa.
Baca juga: Atas dugaan melakukan KDRT, oknum anggota DPRD Tangerang dilaporkan ke polisi
Ia menambahkan gangguan pembuluh darah pada pasien diabetes atau biasa disebut penyakit arteri perifer (PAP) adalah sumbatan atau penyempitan pembuluh darah arteri yang menyebabkan berkurangnya aliran darah yang kaya akan oksigen dan nutrisi ke organ tersebut.
Sumbatan ini terjadi pada pembuluh darah arteri yang mengalirkan darah ke seluruh tubuh, umumnya terjadi pada tungkai kaki, terutama tungkai kaki bawah.
Jika tungkai kaki tidak mendapatkan aliran pembuluh darah yang cukup, maka pasien akan merasakan nyeri saat beraktivitas hingga rasa nyeri akan terasa walaupun saat sedang beristirahat. "Ini masuk pada kasus kaki diabetes yang sudah berat," katanya.
Dr. Dicky Levenus Tahapary sebagai Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Diabetes Endokrinologi Eka Hospital BSD menuturkan banyak faktor penyebab penyakit kaki diabetes yakni gula darah yang tidak terkontrol.
Namun yang tidak kalah penting adalah faktor pembuluh darah arteri yang sering terjadi pada pasien diabetes atau biasanya disebut penyakit pembuluh darah tepi.
Hal ini disebabkan akibat kerusakan pembuluh darah pada pasien diabetes menahun yang tidak terkontrol sehingga terjadi kekurangan pasokan darah atau tidak ada pasokan darah sampai ke ujung kaki, oleh sebab itu kaki pasien diabetes sering mengalami kematian jaringan atau gangren yang dapat menyebabkan amputasi kaki.
Deteksi dini menjadi salah satu kunci pencegahan agar tidak ada amputasi pada pasien kaki diabetes. Begitu ada luka sekecil apapun di kaki sebaiknya pasien diabetes segera memeriksakannya ke dokter.
“Luka pada kaki pasien diabetes harus dianggap serius, sampai dibuktikan tidak serius oleh dokter, jangan anggap remeh. Banyak kasus yang terjadi pasien dengan kaki diabetes sudah tidak bisa diselamatkan lagi karena infeksinya sudah berat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021
"Pelaksanaan penggunaan alat ini juga sangat cepat setelah kami lakukan pemeriksaan. Dan penuh rasa syukur kami sudah berhasil membuktikannya pada pasien diabetes di Eka Hospital BSD”, kata dr. Febiansyah Kartadinata Rachim sebagai dokter konsultan bedah vaskular Eka Hospital BSD usai acara Hari Diabetes Sedunia di Eka Hospital BSD Tangerang Selatan, Selasa.
Baca juga: Atas dugaan melakukan KDRT, oknum anggota DPRD Tangerang dilaporkan ke polisi
Ia menambahkan gangguan pembuluh darah pada pasien diabetes atau biasa disebut penyakit arteri perifer (PAP) adalah sumbatan atau penyempitan pembuluh darah arteri yang menyebabkan berkurangnya aliran darah yang kaya akan oksigen dan nutrisi ke organ tersebut.
Sumbatan ini terjadi pada pembuluh darah arteri yang mengalirkan darah ke seluruh tubuh, umumnya terjadi pada tungkai kaki, terutama tungkai kaki bawah.
Jika tungkai kaki tidak mendapatkan aliran pembuluh darah yang cukup, maka pasien akan merasakan nyeri saat beraktivitas hingga rasa nyeri akan terasa walaupun saat sedang beristirahat. "Ini masuk pada kasus kaki diabetes yang sudah berat," katanya.
Dr. Dicky Levenus Tahapary sebagai Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Diabetes Endokrinologi Eka Hospital BSD menuturkan banyak faktor penyebab penyakit kaki diabetes yakni gula darah yang tidak terkontrol.
Namun yang tidak kalah penting adalah faktor pembuluh darah arteri yang sering terjadi pada pasien diabetes atau biasanya disebut penyakit pembuluh darah tepi.
Hal ini disebabkan akibat kerusakan pembuluh darah pada pasien diabetes menahun yang tidak terkontrol sehingga terjadi kekurangan pasokan darah atau tidak ada pasokan darah sampai ke ujung kaki, oleh sebab itu kaki pasien diabetes sering mengalami kematian jaringan atau gangren yang dapat menyebabkan amputasi kaki.
Deteksi dini menjadi salah satu kunci pencegahan agar tidak ada amputasi pada pasien kaki diabetes. Begitu ada luka sekecil apapun di kaki sebaiknya pasien diabetes segera memeriksakannya ke dokter.
“Luka pada kaki pasien diabetes harus dianggap serius, sampai dibuktikan tidak serius oleh dokter, jangan anggap remeh. Banyak kasus yang terjadi pasien dengan kaki diabetes sudah tidak bisa diselamatkan lagi karena infeksinya sudah berat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021