Jakarta (Antara) - TNT Express Indonesia menggandeng Trans Jakarta menyelenggarakan seminar 'eco driving' dalam rangka mengurangi emisi CO2.

"Kegiatan bertujuan  memberikan pemahaman pentingnya manajemen armada bersih  (clean fleet management), dimana peserta seminar  pengemudi dari TNT Express dan Transjakarta diperkenalkan cara mudah menerapkan sistem pengoperasian kendaraan untuk mengurangi konsumsi C02," kata Tomy Sofhian, managing director TNT Express Indonesia di Jakarta, Sabtu.

Seminar diselenggarakan selama dua hari bertempat di Hotel Peninsula, Jakarta Barat, sejak  Jumat (20/12) mulai jam 10 pagi hingga sore hari, dan hari berikutnya (Sabtu) untuk praktek lapangan seharian, 25 pengemudi dari TNT dan 15 pengemudi dari Transjakarta.

Praktek lapangan juga difokuskan untuk mengasah ketrampilan mengemudi untuk menghemat konsumsi bahan bakar sebanyak 5 sampai 20 persen.

Tomy  menjelaskan, emisi C02 telah menimbulkan keprihatinan serius atas industri transportasi komersial. Keprihatinan ini terutama memiliki korelasi antara emisi kendaraan bermotor dan kesehatan masyarakat.

"Jika emisi gas rumah kaca, terutama C02 terus berlanjut, maka kita tidak hanya menghadapi ancaman atas pemanasan bumi tetapi juga efek konsentrasi pencemar udara yang cenderung membahayakan kesehatan masyarakat, seperti penyakit pernafasan," tegasnya.

Pernyataan Tomy berdasarkan prediksi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang mengatakan bahwa tingkat polusi udara di Asia potensi untuk membunuh 800.000 orang setiap tahunnya.

"Jakarta menghadapi masalah serius. Sebagai kota paling terpolusi nomor tiga di dunia, ibu kota Indonesia saat ini memiliki 103 mg/m3 “suspended particular matter (SPM)”, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan rekomendasi dunia sebesar 50 mg/m3," kata Tomy.

TNT menyadari dampak dari operasi bisnis yang mengakibatkan emisi. Untuk alasan itu, kami menerapkan konsep "driving clean" sebagai bentuk upaya kami untuk mencapai "zero emission" target pada tahun 2020,"kata Tomy.

Konsep "Driving Clean" TNT Express meliputi teknik-teknik pemeliharaan kendaraan sesuai dengan operasi standar eco-driving.

TNT Express juga secara teratur mengontrol konsumsi bahan bakar dengan tujuan untuk mengurangi 1 persen C02 dari konsumsi tahun sebelumnya.

Pargaulan Butarbutar Kepala Unit Pengelola Transjakarta, menyatakan optimismenya atas kerja sama Transjakarta dan TNT Express Indonesia.

Ia optimis kalau seminar ini bisa menjadi tolak ukur perusahaan-perusahaan transportasi komersial lainnya dalam menerapkan eco-driving style.

"Pada seminar dua hari ini, kami ingin menunjukkan kepada publik bahwa pengemudi yang mempraktekkan eco-driving dapat meningkatkan efisiensi dalam konsumsi bahan bakar. Dengan demikian, pengemudi dapat berkontribusi untuk menjaga udara tetap bersih, dan juga berpartisipasi meningkatkan kesehatan masyarakat pada umumnya," kata Pargaulan menjelaskan.

Dia mengungkapkan, “tidak hanya terbatas pada pengemudi kendaraan komersial, tapi saat ini adalah waktu yang tepat untuk semua pengemudi mengasah cara mengemudi gaya baru. Eco-driving adalah gaya mengemudi yang pintar karena mengadopsi teknik yang lebih berkelanjutan untuk mengurangi emisi C02," ujar Pargaulan.

 

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2013