Jakarta (Antara News) - Casio G-Shock membuktikan sebagai jam yang tangguh dalam perhelatan besar-besaran "Shock the World Tour Jakarta" memperingati 30 tahun berkiprah di dunia.

Marketing Director Timepiece Division PT Kasindo Graha Kencana Muladi Toh di Jakarta, Minggu, mengatakan bahwa acara yang digelar di Ecopark Ancol diisi dengan  acara untuk membuktikan ketangguhan G-Shock.

Rangkaian acara itu meliputi pertunjukkan debus, seni gerak (parkour), perkusi, dan musik yang diramaikan DJ ternama Indonesia dan luar negeri, bahkan dihadiri Das Berlin dan Emma Hewitt dua DJ dari 10 DJ terbaik dunia, kata Muliadi.

"Shock the World Tour" telah memulai tour sejak 2009 ke 35 negara, dan tahun 2014 Jakarta menjadi persinggahan penutup sebelum event ini diakhiri di Tokyo Jepang, negara asal Casio pada bulan Desember mendatang, jelas Muliadi.

Muliadi mengatakan, selain acara hiburan, Casio juga menyelenggarakan kegiatan sosial bagian dari program CSR dalam bentuk santunan ke panti asuhan di Tangerang, Banten.

Dalam kegiatan ini Casio G-Shock juga memperkenalkan seri terbaru yang seluruhnya dirancang memiliki ketangguhan untuk berbagai aktivitas ekstrim, jelas Muliadi.

Pada kesempatan tersebut, juga dihadirkan Kikuo Ibe perancang Casio G-Shock. Dia mengatakan, "Shock the World Tour" dihadirkan di Jakarta karena Indonesia bukan hanya pasar utama, melainkan juga penggemar terbesar di dunia.

Casio G-Shock menurut dia merupakan jam yang sangat tangguh, tidak bisa hancur meskipun dibanting sehingga dalam usia 30 tahun tetap memiliki banyak penggemar di dunia.

Kikuo menjelaskan awal menemukan Casio G-Shock yang justru terinspirasi dari kejadian yang menimpa jam tangan peninggalan ayahnya 32 tahun lalu.

"Ketika itu jam tangan tersebut jatuh lalu rusak. Dari situlah saya ingin menciptakan jam yang tak bisa rusak walau jatuh dengan keras, ujar Kikuo Ibe.

Kukio Ibe kemudian melakukan pengujian dari sebuah toilet di laboratoriumnya. Ibe saat itu, menguji jam dengan menjatuhkannya dari toilet lantai tiga setinggi 10 meter.

Akan tetapi, percobaan itu selalu gagal. Jam tersebut selalu hancur. Kendati demikian, Kukio Ibe tidak menyerah, sampai akhirnya dia melihat seorang anak bermain bola karet.

Berdasarkan pengalaman tersebut Kikuo Ibe kemudian membuat jam dengan bentuk yang sama dengan bola karet meskipun model awal aneh sehingga membuat "shock" (kaget) yang melihat tetapi jam tersebut tidak hancur meski dijatuhkan.

Dari situ Kikuo kemudian menciptakan desain yang baru. Hingga 1983, dengan segala penyesuaian G-Shock pertama pun lahir.

G-Shock seri 5000 yang tahan banting, benturan dan guncangan. Kini, seri tersebut dibuat kembali dengan fitur yang lebih baik.

Selain seri tadi, juga diperkenalkan GWA 1100 dirancang bagi mereka yang berprofesi sebagai pilot karena jam ini tahan tekanan, benturan, getaran, sensor kompas, dan tekanan udara.

Bagi yang ingin tampil lebih formal, bisa memilih seri MTG-S1000 atau Metal Twisted G-Shock terbuat dari logam khusus yang ringan dengan desain dinamis.

Selanjutnya, juga diluncurkan seri baru GDX 6900 yang telah lulus uji militer di Amerika. Jam ini antibeku, antihujan angin, badai pasir, kabut, tekanan, benturan, dan getaran.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2013