Bandung (Antara) -  PT Chandra Asri Petrochemical Tbk menggandeng Lembaga Afiliasi Penelitian dan Industri Institut Teknologi Bandung (LAPI ITB) untuk meningkatkan produktivitas perusahaan yang bergerak di bidang industri petrokimia terintegrasi.

"Kerja sama ini sebagai tindak lanjut MOU November 2012, kali ini ditingkatkan melalui kegiatan riset untuk meningkatkan nilai tambah produk serta meningkatkan efisiensi proses produksi industri petrokimia," kata Direktur PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, Suryandi, di Bandung, Rabu.

Suryandi mengemukakan kerja sama dituangkan dalam bentuk perjanjian memorandum of agreement (MoA) untuk melakukan kegiatan riset, konsultasi dan pelatihan di bidang modernisasi pabrik.

Penandatanganan MoA tersebut dihadiri Presiden Direktur PT Chandra Asri Petrochemical Tbk Erwin Ciputra dan Rektor ITB Akhmaloka beserta jajaran pejabat lainnya di Gedung Rektorat ITB, Bandung.

Presiden Direktur PT Chandra Asri Petrochemical Tbk Erwin Ciputra memaparkan pelaksanaan kegiatan riset bersama di antaranya  melakukan simulasi perencanaan operasional pabrik olefin terintegrasi (Integrated Olefin Plant Simulation) dan peningkatan efisiensi operasional dan perawatan peralatan pabrik (risk based inspection in ethylene plant).

Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas industri petrokimia dengan meningkatkan nilai tambah produk, serta mendorong efisiensi biaya operasional, penggunaan energi, manajemen ramah lingkungan, modernisasi pabrik, pengembangan proses dan peningkatan produksi pabrik.

Nilai investasi untuk kegiatan ini diproyeksi mencapai Rp6 miliar dan memakan waktu selama 3,5 tahun.

Kerja sama yang saling menguntungkan ini merupakan dukungan Chandra Asri dalam menyinergikan (link and match) antara dunia pendidikan dengan dunia usaha.

Hal itu merupakan wujud partisipasi dan komitmen CAP guna meningkatkan kualitas SDM di Indonesia. ITB, sebagai lembaga pendidikan terkemuka dalam bidang pengembangan teknologi mendapatkan saluran untuk mengaplikasikan hasil penelitian dan teknologi tepat guna dalam dunia usaha, kata Suryandi.

Selain kolaborasi di bidang plant modernization, CAP dan ITB juga tengah melakukan riset di bidang product development (seperti ETBE product, Ethylene trimerization dan Oxo-degradant) dalam skala laboratorium dan studi kelayakan.

Kegiatan lain yang telah dilakukan CAP dan ITB, berupa pelatihan pada Agustus 2013 dan rekrutmen tenaga ahli melalui program beasiswa dan ikatan dinas yang telah berlangsung untuk program tahun ketiga, jelas Suryandi.

Rektor ITB Akhmaloka mengatakan MOA dengan Chandra Asri merupakan kepercayaan kalangan usaha untuk melaksanakan kegiatan riset yang lebih baik.

Ia mengemukakan kerja sama perguruan tinggi dengan sektor usaha di negara tetangga sudah berjalan dengan baik, seharusnya hal yang sama juga dapat dilaksanakan di Indonesia.

Akhmaloka mengatakan dalam memberikan pembelajaran kepada mahasiwa jangan hanya berbasis kepada buku teks tetapi juga problem di masyarakat sehingga nantinya mereka memiliki pandangan yang luas.

Suryandi menambahkan kerja sama dengan perguruan tinggi sudah sering dilakukan terutama untuk kegiatan minyak dan gas, sedangkan untuk petrokimia baru pertama kali dilaksanakan. Jika berjalan baik akan dilanjutkan dengan perguruan tinggi lainnya.

Suryandi mengatakan penelitian itu juga untuk mengetahui tahapan waktu yang dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2013