Wakil Bupati Lebak, Ade Sumardi bersama Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) melepasliarkan seekor burung elang jawa, di kawasan TNGHS, tepatnya di Blok Wates wilayah Desa Majasari Kecamatan Sobang, Kabupaten Lebak , Selasa (16/11/)
Sebagai tanda kehormatan, sebelum dilepas, pihak TNGHS meminta Wakil Bupati Lebak agar memeberi nama elang jawa betina tersebut. Selanutnya Ade Sumardi memberikan nama Nadira.
Baca juga: Disperindag Lebak minta pedagang dan pengunjung pasar patuhi prokes cegah gelombang ketiga COVID-19
"Hari ini bersama-sama kita lepasliarkan elang jawa yang kita kasih nama Nadira, dan burung ini menjadi kekayaan alam kita sehingga bisa menjadi salah satu daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Kabupaten Lebak dengan kekayaan ekosistemnya," ungkapnya.
Wakil Bupati Lebak juga mengajak kepada masyarakat untuk menjadi pejuang lingkungan. "Ayo kita sama-sama berperan aktif dalam menyelamatkan ekosistem alam dengan tidak merusak alam dan perburuan satwa dilingkungan TNGHS maupun diluar TNGHS apalagi berstatus hewan satwa yang dilindungi," ujarnya
Selain pelepasliaran elang jawa, Wabup Lebak bersama Kepala Balai TNGHS Ahmad Munawir, para kepala OPD Pemkab Lebak ,Muspika Kecamatan Sobang dan Lebak Gedong, Paguyuban Saija Adinda melakukan penanaman secara simbolis 1.300 bibit pohon dan juga pada kegiatan tersebut dilaksanakan penandatanganan perjanjian kerja sama kemitraan konservasi antara Balai TNGHS dengan Cihambali Lestari.
Dalam kegiatan ini, Kepala Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) Ahmad Munawir menjelaskan burung elang merupakan urutan teratas dalam rantai makanan di dunia hewan.
"Burung elang dalam rantai makanan di dunia hewan adalah top predator atau urutan teratas sehingga kepunahannya dapat menggangu ekosistem yang ada," ucapnya
Kepala Balai (TNGHS) juga menegaskan untuk sadar akan lingkungan dan hewan satwa untuk tetap kita sama-sama jaga.
"Burung ini sudah sangat langka di alam, mungkin akibat tingkah laku kita juga manusia sebenarnya, dan Alhamdulillah hari ini kita akan bebaskan kembali ke alam, merdeka di alam. Harapan kami, kita harus lebih peduli terhadap alam dan satwa.mari kita jaga bumi ini dengan merawat dan menjaga kelestarian alam dengan salah satu cara perbanyak menanam pohon. Kita juga harus sama-sama menjaga hewan satwa. Salah satunya burung elang karena dia sebagai salah satu konteks ekologi sebagai top predator sehingga menjadi penyeimbang ekosistem," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021
Sebagai tanda kehormatan, sebelum dilepas, pihak TNGHS meminta Wakil Bupati Lebak agar memeberi nama elang jawa betina tersebut. Selanutnya Ade Sumardi memberikan nama Nadira.
Baca juga: Disperindag Lebak minta pedagang dan pengunjung pasar patuhi prokes cegah gelombang ketiga COVID-19
"Hari ini bersama-sama kita lepasliarkan elang jawa yang kita kasih nama Nadira, dan burung ini menjadi kekayaan alam kita sehingga bisa menjadi salah satu daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Kabupaten Lebak dengan kekayaan ekosistemnya," ungkapnya.
Wakil Bupati Lebak juga mengajak kepada masyarakat untuk menjadi pejuang lingkungan. "Ayo kita sama-sama berperan aktif dalam menyelamatkan ekosistem alam dengan tidak merusak alam dan perburuan satwa dilingkungan TNGHS maupun diluar TNGHS apalagi berstatus hewan satwa yang dilindungi," ujarnya
Selain pelepasliaran elang jawa, Wabup Lebak bersama Kepala Balai TNGHS Ahmad Munawir, para kepala OPD Pemkab Lebak ,Muspika Kecamatan Sobang dan Lebak Gedong, Paguyuban Saija Adinda melakukan penanaman secara simbolis 1.300 bibit pohon dan juga pada kegiatan tersebut dilaksanakan penandatanganan perjanjian kerja sama kemitraan konservasi antara Balai TNGHS dengan Cihambali Lestari.
Dalam kegiatan ini, Kepala Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) Ahmad Munawir menjelaskan burung elang merupakan urutan teratas dalam rantai makanan di dunia hewan.
"Burung elang dalam rantai makanan di dunia hewan adalah top predator atau urutan teratas sehingga kepunahannya dapat menggangu ekosistem yang ada," ucapnya
Kepala Balai (TNGHS) juga menegaskan untuk sadar akan lingkungan dan hewan satwa untuk tetap kita sama-sama jaga.
"Burung ini sudah sangat langka di alam, mungkin akibat tingkah laku kita juga manusia sebenarnya, dan Alhamdulillah hari ini kita akan bebaskan kembali ke alam, merdeka di alam. Harapan kami, kita harus lebih peduli terhadap alam dan satwa.mari kita jaga bumi ini dengan merawat dan menjaga kelestarian alam dengan salah satu cara perbanyak menanam pohon. Kita juga harus sama-sama menjaga hewan satwa. Salah satunya burung elang karena dia sebagai salah satu konteks ekologi sebagai top predator sehingga menjadi penyeimbang ekosistem," katanya.
Editor : Sambas
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021