Serang (Antara News) -Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cidanau - Ciujung - Cidurian Kementerian Pekerjaan Umum Abdul Hanan Ahmad mengatakan Bendung Gerak Pamarayan di Kabupaten Serang memiliki keterbatasan dalam mengendalikan sungai Ciujung. 

"Kapasitas Bendung Pamarayan hanya 2000 meter kubik per detik, sedangkan banjir sungai Ciujung bisa di atas 2500 meter kubik per detik," kata Abdul Hanan di Serang, Rabu.

Seperti banjir dipertengahan 2013 yang merendam tol Tangerang - Merak kapasitasnya sudah mencapai dua kali lipat kapasitas bendung sehingga enam pintu bendung dibuka semuanya, jelas Abdul.

Abdul mengatakan, kalau pintu tidak dibuka akan membahayakan bangunan bendung  bisa runtuh, serta Kabupaten Lebak bisa terendam semua.

Abdul mengatakan, ke depan penanganan sungai Ciujung tidak hanya berasal dari Bendung Gerak Pamarayan, tetapi juga dari Bendungan Karian di Kabupaten Serang yang kini sedang tahap konstruksi.. 

Abdul mengatakan, kerusakan lingkungan di hulu sungai Ciujung menjadi penyebab kapasitas banjir mengalami peningkatan.

Bendung buatan Belanda tahun 1918  ini terakhir direhabilitasi tahun 1970, kemudian tahun 1992 pengembangan bangunan baru disebelahnya melalui bantuan Jepang, jelas dia.

Menghadapi musim hujan, Abdul mengatakan, pihaknya sudah melakukan berbagai perbaikan untuk memulihkan fungsi bendungan.

Hal ini dibenarkan, Unit Pelaksana Teknis Daerah Bendungan Pamarayan Kementerian PU Hartanto yang mengatakan, telah dilakukan pengerukan, perbaikan tanggul, perbaikan alur sungai dan sebagainya sebagai persiapan menghadapi musim hukan.

Kemudian juga dipersiapkan lahan parkir banjir berkapasitas 500 meter kubik per detik, setara dengan bendungan tetapi hanya bersifat sementara, kata Hartanto menjelaskan.

Lebih jauh Abdul mengatakan, Bendung Pamarayan fungsinya bukan sekedar mengendalikan banjir tetapi juga ketahanan pangan dan pengendalian banjir.

Bahkan, jelas Abdul, dalam program ketahanan pangan Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PU pihaknya menyiapkan tiga strategi yakni menjaga kontinyuitas air, pembangunan infrastruktur pendukung, serta meningkatkan kinerja pengolahan irigasi agar lebih efisien.

Lebih jauh Kasie Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Dinas PU Kabupaten Serang Hendi Suhendi mengatakan, daerah Irigasi Pamarayan memberi kontribusi 7 persen terhadap pemenuhan kebutuhan padi di Banten sebesar 2,76 juta ton, dengan luas lahan 20.995 hektar. Kapasitas produksi padi di Pamarayan bisa mencapai 0,17 juta ton per tahun.

Kalau melihat dari jumlah penduduk maka produksi padi dari irigasi  Bendung Pamarayan masih defisit 1,83 juta ton per tahun, sedangkan dari kontribusinya sekitar 7 persen terhadap ketahanan pangan di Banten, jelas Hendi.

Hendi mengatakan, selain irigasi, Bendung Pamarayan juga akan difungsikan sebagai penyedia air baku bagi masyarakat di Kabupaten dan Kota Serang.

Abdul menjelaskan, total kemampuan air baku di Indonesia 3,9 triliun meter kubik, namun baru 14 miliar meter kubik (57 meter meter kubik per kapita) yang dikelola melalui reservoir.

"Angka ini jauh lebih rendah bila dibandingkan Thailand 1.277 meter kubik per kapita," jelas Abdul.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2013