Wadah Musyawarah Masyarakat Baduy (Wammby) mengajak warga Badui Dalam dan Badui Luar dapat menyukseskan program vaksinasi untuk mencegah munculnya penyebaran gelombang ketiga COVID-19.
"Kita tidak henti-hentinya menyosialisasikan edukasi tentang bahaya COVID-19 pada warga Badui, karena bisa menimbulkan kematian jika tidak divaksinasi, " kata Ketua Wammby Kasmin Saelani di Lebak, Senin.
Baca juga: Hari kedua, tim evakuasi sisir lagi wisatawan hilang di Pantai Ciantir
Masyarakat Badui yang tinggal di kaki Gunung Kendeng di pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten hingga kini belum semuanya menjalani vaksinasi.
Padahal manfaatnya vaksinasi luar biasa, selain dapat mencegah penyebaran virus corona juga dapat membangun kekebalan komunal ( herd immunity).
Apalagi, diprediksi akan terjadi gelombang ketiga COVID-19 pada pergantian tahun baru.
Masyarakat yang sudah menjalani vaksinasi maka tidak menimbulkan sakit parah jika terserang COVID-19.
Manfaat vaksinasi lainnya, kata dia, juga dijadikan persyaratan untuk menerima berbagai program bantuan sosial dari pemerintah.
Persyaratan vaksinasi juga dapat berpergian ke luar daerah, seperti naik angkutan CommuterLine.
Karena itu, Wammby mengajak masyarakat Badui agar menyukseskan vaksinasi.
"Kami belum lama ini menggelar pelayanan vaksinasi yang melibatkan Paguyuban Urang Banten (PUB) untuk warga Badui dan masyarakat perbatasan pemukiman Badui, " kata Kasmin yang juga pernah menjabat anggota MPR dari utusan adat Badui.
Kasmin mengaku dirinya sudah keluar dari adat masyarakat Badui yang tinggal di Kaki Gunung Kendeng.
Namun, kecintaan terhadap Badui tetap masih kuat, karena lahir dan besar sempat tinggal di pemukiman Badui.
Bahkan, kata dia, ibu kandungnya pun masih warga Badui Luar atau Badui Penamping.
"Kami minta semua warga Badui dapat divaksinasi untuk kesehatan diri sendiri, " kata Kasmin yang kini sebagai pengusaha kontruksi bangunan.
Tetua Adat Badui yang juga Kepala Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Jaro Saija mengatakan, masyarakat Badui berpenduduk 11.600 jiwa tersebar di 68 perkampungan mulai menerima vaksinasi guna mendukung program pemerintah.
Namun, pelaksanaan vaksinasi di masyarakat Badui secara bertahap dan belum seluruhnya.
Saat ini, kata dia, masyarakat Badui Dalam pun menerima vaksinasi.
Kemungkinan besar masyarakat Badui bisa menjalani vaksinasi, bahkan dirinya sebagai tetua adat juga Kepala Desa Kanekes sudah dua kali divaksin di Puskesmas Cisimeut.
"Kami mendukung program vaksinasi guna mencegah COVID-19, sehingga ekonomi kembali pulih," katanya.
Kepala Puskesmas Cisimeut, Kabupaten Lebak dr Maytri Nurmaningsih mengatakan saat ini masyarakat Badui mau divaksinasi guna mencegah penyebaran virus corona (COVID-19).
Bahkan, dirinya setiap pekan melakukan jemput bola untuk memberikan pelayanan vaksinasi di perbatasan Kampung Badui itu.
"Kami mengalokasikan sasaran vaksinasi di permukiman Badui sebanyak 60 orang per pekan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021
"Kita tidak henti-hentinya menyosialisasikan edukasi tentang bahaya COVID-19 pada warga Badui, karena bisa menimbulkan kematian jika tidak divaksinasi, " kata Ketua Wammby Kasmin Saelani di Lebak, Senin.
Baca juga: Hari kedua, tim evakuasi sisir lagi wisatawan hilang di Pantai Ciantir
Masyarakat Badui yang tinggal di kaki Gunung Kendeng di pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten hingga kini belum semuanya menjalani vaksinasi.
Padahal manfaatnya vaksinasi luar biasa, selain dapat mencegah penyebaran virus corona juga dapat membangun kekebalan komunal ( herd immunity).
Apalagi, diprediksi akan terjadi gelombang ketiga COVID-19 pada pergantian tahun baru.
Masyarakat yang sudah menjalani vaksinasi maka tidak menimbulkan sakit parah jika terserang COVID-19.
Manfaat vaksinasi lainnya, kata dia, juga dijadikan persyaratan untuk menerima berbagai program bantuan sosial dari pemerintah.
Persyaratan vaksinasi juga dapat berpergian ke luar daerah, seperti naik angkutan CommuterLine.
Karena itu, Wammby mengajak masyarakat Badui agar menyukseskan vaksinasi.
"Kami belum lama ini menggelar pelayanan vaksinasi yang melibatkan Paguyuban Urang Banten (PUB) untuk warga Badui dan masyarakat perbatasan pemukiman Badui, " kata Kasmin yang juga pernah menjabat anggota MPR dari utusan adat Badui.
Kasmin mengaku dirinya sudah keluar dari adat masyarakat Badui yang tinggal di Kaki Gunung Kendeng.
Namun, kecintaan terhadap Badui tetap masih kuat, karena lahir dan besar sempat tinggal di pemukiman Badui.
Bahkan, kata dia, ibu kandungnya pun masih warga Badui Luar atau Badui Penamping.
"Kami minta semua warga Badui dapat divaksinasi untuk kesehatan diri sendiri, " kata Kasmin yang kini sebagai pengusaha kontruksi bangunan.
Tetua Adat Badui yang juga Kepala Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Jaro Saija mengatakan, masyarakat Badui berpenduduk 11.600 jiwa tersebar di 68 perkampungan mulai menerima vaksinasi guna mendukung program pemerintah.
Namun, pelaksanaan vaksinasi di masyarakat Badui secara bertahap dan belum seluruhnya.
Saat ini, kata dia, masyarakat Badui Dalam pun menerima vaksinasi.
Kemungkinan besar masyarakat Badui bisa menjalani vaksinasi, bahkan dirinya sebagai tetua adat juga Kepala Desa Kanekes sudah dua kali divaksin di Puskesmas Cisimeut.
"Kami mendukung program vaksinasi guna mencegah COVID-19, sehingga ekonomi kembali pulih," katanya.
Kepala Puskesmas Cisimeut, Kabupaten Lebak dr Maytri Nurmaningsih mengatakan saat ini masyarakat Badui mau divaksinasi guna mencegah penyebaran virus corona (COVID-19).
Bahkan, dirinya setiap pekan melakukan jemput bola untuk memberikan pelayanan vaksinasi di perbatasan Kampung Badui itu.
"Kami mengalokasikan sasaran vaksinasi di permukiman Badui sebanyak 60 orang per pekan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021