Pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten memfasilitasi penguatan modal nelayan dan pelaku usaha perikanan guna meningkatkan produksi usaha tangkapan ikan sehingga meningkatkan kesejahteraan mereka.

Kepala Bidang Peningkatan Kapasitas Nelayan Kecil Dinas Perikanan Kabupaten Lebak Rizal Ardiansyah di Lebak, Jumat (5/11), mengatakan pemerintah daerah saat ini menyosialisasikan program itu dan melakukan pendampingan penguatan modal nelayan dan pelaku budi daya serta pemasaran ikan.

Baca juga: Kasus aktif COVID-19 di Kabupaten Lebak tersisa 37 orang

Kegiatan sosialisasi dan pendampingan itu melibatkan BRI dan Lembaga Penyediaan Modal Usaha Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

"Kami mengundang sebanyak 100 nelayan dan pelaku usaha ikan untuk difasilitasi mendapatkan pinjaman modal," katanya.

Dia menjelaskan pinjaman modal dari lembaga perbankan itu relatif kecil bunga pengembaliannya, yakni 3-5 persen per bulan, sebab lembaga perbankan tersebut milik BUMN, seperti Kredit Usaha Rakyat( KUR) BRI dan Lembaga Penyediaan Modal Usaha Kelautan dan Perikanan KKP.

Lembaga perbankan itu bisa mengeluarkan pinjaman kredit mulai Rp25 juta hingga Rp1 miliar.

"Kami berharap melalui penguatan modal untuk usaha nelayan maupun pelaku usaha perikanan berkembang yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.

Sejumlah nelayan dan pelaku usaha ikan di Kabupaten Lebak menyambut positif pinjaman penguatan modal tersebut karena dapat mendongkrak produksi usaha mereka sehingga dapat menggulirkan perekonomian dan penyerapan lapangan pekerjaan.

"Kami sebagai pengelola usaha perikanan yang menggantungkan kepada tangkapan nelayan tentu perlu adanya penguatan modal usaha," kata Bedah, seorang perajin bakso ikan dan abon ikan di Binuangeun, Kabupaten Lebak .

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021