Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten menghimbau warga yang tinggal di bantaran sungai meningkatkan kewaspadaan banjir akibat peningkatan curah hujan di wilayah setempat.

"Masyarakat di imbau meningkatkan kewaspadaan keadaan kondisi alam yang terjadi saat ini, terutama di sekitar bantaran sungai yang mengakibatkan debit air meluap, jadi selain waspada aktif dalam mengamati kondisi debit air," kata Kepala BPBD Kabupaten Tangerang Bambang Sapto di Tangerang, Senin.

Baca juga: Cakupan vaksinasi di Tangerang capai 70 persen

Ia mengatakan beberapa pekan terakhir ini terjadi hujan lebat di berbagai wilayah, khususnya Banten, sehingga dikhawatirkan memengaruhi peningkatan debit air sungai yang mengakibatkan banjir.

"Jadi seperti hujan terjadi di wilayah Lebak dan Pandeglang itu perlu diwaspadai karena beberapa aliran sungai yang melintasi wilayah Solear, Cisoka dan Jayanti, Kabupaten Tangerang," katanya.

Untuk mengantisipasi bencana itu, pihaknya telah melakukan berbagai upaya mitigasi secara dini dengan membangun posko-posko pemantauan bencana di 10 titik, seperti Kecamatan Kosambi, Pakuhaji, Sepatan, Mauk, Kronjo, Balaraja, Cisoka, Tigaraksa, Sepatan, Kelapa Dua, dan Curug.

"Kami juga selalu menyiagakan personel dan menyiapkan alat-alat penyelamatan pada waktu bencana terjadi secara rutin. Jadi kita siapkan semua," ujarnya.

BPBD Kabupaten Tangerang juga mengingatkan ancaman bencana lainnya yang harus diwaspadai, seperti angin kencang yang mengakibatkan pohon tumbang dan longsor akibat hujan deras.

"Selain banjir, dari info yang kita terima pekan ini ada pohon tumbang di wilayah Tigaraksa, kemudian longsor di Tanjung Anom, oleh karenanya kewaspadaan masyarakat harus ditingkatkan lagi," ungkapnya.

Dalam upaya memberikan edukasi terkait dengan penanganan dampak bencana, pihaknya telah membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana) dengan menyiapkan relawan yang sudah dibekali pengetahuan pada setiap destana.

Hingga saat ini di Kabupaten Tangerang telah terbentuk 107 desatana dari total target 274 destana.

"Untuk pembangunan destana ditargetkan hingga akhir 2023 dengan total 274 destana di desa/kelurahan," tuturnya.

Ia berharap, setiap destana yang telah dibentuk dapat membantu sosialisasi kepada masyarakat sekitar terkait dengan kesiapsiagaan menghadapi bencana serta menjaga lingkungan.

"Dari pengalaman sebelumnya itu selalu banjir diakibatkan oleh adanya tumpukan sampah yang menyumbat. Oleh karenanya kami mengimbau masyarakat harus lebih meningkatkan kesadaran akan kebersihan dalam membuang sampah dan juga dalam pemeliharaan saluran-saluran sungai di sekitar tempat tinggal masing-masing," kata dia.

Pewarta: Azmi Syamsul Ma'arif

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021