Jakarta (Antara News) - Perseroan Terbatas Intiwhiz International anak usaha PT Intiland Development Tbk mengoperasikan Grand Whiz Hotel Nusa Dua Bali.

"Ini merupakan hotel kedua yang kami operasikan di Bali setelah mengoperasikan Grand Whiz Hotel Kuta pada tahun 2011," kata Presiden Direktur dan  Chief Executive Officer  Intiwhiz Moedjianto Soesilo Tjahjono di Jakarta, Selasa.

Moedjianto mengatakan bahwa keputusan menghadirkan jaringan hotel Intiwhiz di Nusa Dua karena lokasi tersebut merupakan salah satu kawasan paling potensial di Bali untuk penyelenggaraan MICE (meeting, insentive, conference, exhibition).

"Pada bulan Oktober 2013, KTT APEC (Asia Pacific Economic Conference) akan diselenggarakan di kawasan ini. Rencananya dihadiri ribuan delegasi dari berbagai negara," kata Moedjianto.

Grand Whiz Hotel Nusa Dua Bali terletak di lokasi yang sangat strategis, hanya membutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk menjangkau hotel itu dari Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali.

Namun, seiring dengan beroperasinya jalan tol Bandara--Nusa Dua, maka waktu tempuh menjadi jauh lebih cepat, hanya sekitar 15 menit.

Grand Whiz Hotel Nusa Dua menempati lahan seluas lebih dari 1,2 hektare persegi dengan konsep resor modern tetapi tetap mempertahankan ciri khas bangunan Bali.

Hotel dilengkapi fasilitas 16 unit vila serta 46 unit
kamar terbagi lima tipe, standar, superior, deluxe, premier, dan junior suite yang di dalamnya dilengkapi televisi kabel, jaringan internet, minibar, serta safe deposit box.

Hotel memiliki empat  meeting room  dan satu  hall, hotel ini juga
menyediakan fasilitas restoran, spa, jaringan internet tanpa kabel,  business center, sewa sepeda, shuttle bus, dan kolam renang yang luas.

Grand Whiz Hotel Nusa Dua ditujulan untuk menyasar kebutuhan bagi para wisatawan dan pebisnis. Manajemen Intiwhiz menilai kebutuhan pasar perhotelan di Pulau Bali relatif sangat tinggi.

Tren ini bisa dilihat dari tren pertumbuhan jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Bali.

Pada tahun 2012, jumlah kunjungan wisman ke Bali tercatat
mencapai 2,8 juta, dan pada tahun ini ditargetkan menjadi 3,1 juta orang.

Pada tahun pertama beroperasi, manajemen Intiwhiz menargetkan tingkat hunian atau okupansi Grand Whiz Hotel Nusa Dua bisa mencapai 70 persen.

Seiring dengan rencana pengembangan usaha, perseroan terus memperluas jaringan hotel Intilwhiz di sejumlah kota di Indonesia.

Strategi pengembangan jaringan hotel tersebut ditempuh lewat berbagai skema, seperti kerja sama strategis dengan pemilik tanah,  build-operate-transfer (BOT), maupun sebagai manajemen operator hotel.

"Kami sudah mendapatkan tambahan lokasi baru untuk jaringan hotel seperti di Bojonegoro, Purwokerto, kawasan kuningan Jakarta, dan Sentul Jawa Barat," ujarnya.

Moedjianto lebih lanjut menjelaskan,"Total sampai saat ini kami mengembangkan 32 hotel, sebagian sudah beroperasi, tahap konstruksi,
dan tahap desain serta perizinan."

Setelah Grand Whiz Hotel Nusa Dua, perseroan juga akan mambuka Whiz Hotel Cikini dan Whiz Hotel Balikpapan pada tahun 2013.

Intiwhiz tahun depan merencanakan untuk membuka beberapa hotel baru seperti Whiz Hotel Sunter, Bogor, Palembang, Banjarmasin, Denpasar, dan Yogyakarta.

Perseroan menargetkan memiliki atau mengelola sedikitnya 3.500 kamar di seluruh jaringan hotel Intiwhiz di berbagai kota pada tahun 2015.

Jumlah tersebut diyakini akan terus meningkat hingga mencapai lebih dari 5.000 kamar pada tahun 2017.
 

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2013