Kantor Urusan Agama Kecamatan Tangerang bekerja sama dengan Puskesmas Tanah Tinggi, Kota Tangerang, Banten mengadakan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi bagi calon pengantin di daerah itu.
Kepala KUA Kecamatan Tangerang Moh Anas di Tangerang, Sabtu, dalam keterangannya mengungkapkan banyak calon pengantin belum mengenal dan memahami arti pentingnya kesehatan reproduksi.
Baca juga: ACT dan MUI Luncurkan Operasi Pangan Murah
Ia mengatakan hal itu tidak bisa disalahkan sepenuhnya kepada calon pengantin, karena banyak orang di sekeliling atau lingkungannya yang tidak memberikan informasi yang benar dan bertanggung jawab seputar kesehatan reproduksi.
"Sudah saatnya, lembaga pemerintah seperti KUA dan puskesmas memberikan dan membuka akses pendidikan kesehatan reproduksi dan seksualitas, terutama pada remaja dan calon pengantin," katanya.
Ia menuturkan penyuluhan kesehatan reproduksi bagi calon pengantin akan dilaksanakan secara rutin selama dua bulan ke depan.
Kepala Puskesmas Tanah Tinggi dr Fery Ferdiansyah memaparkan kesehatan reproduksi didefiniskan sebagai kondisi sehat secara fisik, mental, dan sosial.
"Bukan saja terbebas dari penyakit atau kecacatan yang berkaitan dengan fungsi, sistem, dan proses reproduksi manusia untuk melanjutkan keturunan saja. Namun, kesehatan reproduksi calon pengantin dapat diartikan sebagai keadaan sehat secara fisik, mental, dan sosial," kata dia.
Ia menjelaskan kesehatan reproduksi bukan sebatas terbebas dari kehamilan yang tidak diinginkan, aborsi yang tidak aman, penyakit menular seksual (PMS), ataupun HIV dan AIDS, serta bentuk tindak kekerasan dan pemaksaan seksual.
"Dengan itu, penyuluhan dilakukan secara keseluruhan sehingga para calon pengantin dapat mengerti betul, bahwa reproduksi banyak saling berhubungan dengan kesehatan lainnya. Jangan sekadar ingin cepat menikah, tapi cari, pelajari, dan dapati ilmunya," katanya.
Penyuluhan kesehatan reproduksi diikuti belasan calon pengantin dalam setiap pelaksanaannya. Berbagai pertanyaan disampaikan peserta kepada narasumber dalam kegiatan itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021
Kepala KUA Kecamatan Tangerang Moh Anas di Tangerang, Sabtu, dalam keterangannya mengungkapkan banyak calon pengantin belum mengenal dan memahami arti pentingnya kesehatan reproduksi.
Baca juga: ACT dan MUI Luncurkan Operasi Pangan Murah
Ia mengatakan hal itu tidak bisa disalahkan sepenuhnya kepada calon pengantin, karena banyak orang di sekeliling atau lingkungannya yang tidak memberikan informasi yang benar dan bertanggung jawab seputar kesehatan reproduksi.
"Sudah saatnya, lembaga pemerintah seperti KUA dan puskesmas memberikan dan membuka akses pendidikan kesehatan reproduksi dan seksualitas, terutama pada remaja dan calon pengantin," katanya.
Ia menuturkan penyuluhan kesehatan reproduksi bagi calon pengantin akan dilaksanakan secara rutin selama dua bulan ke depan.
Kepala Puskesmas Tanah Tinggi dr Fery Ferdiansyah memaparkan kesehatan reproduksi didefiniskan sebagai kondisi sehat secara fisik, mental, dan sosial.
"Bukan saja terbebas dari penyakit atau kecacatan yang berkaitan dengan fungsi, sistem, dan proses reproduksi manusia untuk melanjutkan keturunan saja. Namun, kesehatan reproduksi calon pengantin dapat diartikan sebagai keadaan sehat secara fisik, mental, dan sosial," kata dia.
Ia menjelaskan kesehatan reproduksi bukan sebatas terbebas dari kehamilan yang tidak diinginkan, aborsi yang tidak aman, penyakit menular seksual (PMS), ataupun HIV dan AIDS, serta bentuk tindak kekerasan dan pemaksaan seksual.
"Dengan itu, penyuluhan dilakukan secara keseluruhan sehingga para calon pengantin dapat mengerti betul, bahwa reproduksi banyak saling berhubungan dengan kesehatan lainnya. Jangan sekadar ingin cepat menikah, tapi cari, pelajari, dan dapati ilmunya," katanya.
Penyuluhan kesehatan reproduksi diikuti belasan calon pengantin dalam setiap pelaksanaannya. Berbagai pertanyaan disampaikan peserta kepada narasumber dalam kegiatan itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021