Hunian Shila at Sawangan, Depok, Jawa Barat, menggandeng Ula untuk menggarap pasar modern yang diperuntukkan bagi masyarakat umum.
Chief Marketing Officer Shila at Sawangan, Denny Asalim dalam jumpa pers, Kamis, mengatakan penunjukkan Ula sebagai mitra didasarkan kepada startup tersebut belum lama ini mendapatkan pendanaan seri B senilai Rp1,2 triliun.
Pendanaan ini dipimpin oleh Prosus Ventures, Tencent dan B Capital. Selain itu pendanaan ini juga diikuti oleh Bezos Expeditions, yang merupakan perusahaan venture capital milik pendiri dari Amazon, Jeff Bezos, beserta investor-investor terkemuka di Asia Tenggara lainnya yaitu Northstar Group, AC Ventures, dan Citius.
Ula memiliki kapasitas untuk mengorganisir proses distribusi dan rantai pasok UMKM atau peritel kecil. Ula merupakan perusahaan B2B E-Commerce yang membantu pemilik toko memenuhi berbagai kebutuhan usaha mereka dengan menggunakan teknologi.
Pengembang Shila at Sawangan menggandeng Ula yang memiliki keahlian mengembangkan sistem teknologi untuk menghadirkan pasar modern.
Pada Kamis (14/10) telah dilakukan penandatanganan MoU antara Ula dan Marche yang dilakukan di lokasi site Shila at Sawangan. Kerja sama ini diharapkan menjadi awal dari kerja sama yang saling mendukung bagi kedua pihak.
Berada di area Shila at Sawangan seluas 1,6 hektare, pasar modern yang bernama Marche, akan menjadi satu-satunya pasar modern yang menawarkan tidak hanya kelengkapan produk segar setiap hari, namun juga teknologi yang inovatif untuk melengkapi operasional pasar.
Tersedia 300 lots dan area F&B di lantai 2, Marche rencananya akan dioperasikan oleh Ula yang menyediakan teknologi untuk mendapatkan pasokan, pembayaran non-tunai dan juga servis pengiriman pesanan melalui aplikasi Ula. Hal ini menjadikan Marche satu satunya pasar modern di area Sawangan bagi masyarakat sekitar.
Melihat besarnya market di area sekitar, Marche juga akan dilengkapi dengan fasilitas parkir yang sangat luas sehingga memungkinkan bagi penduduk sekitar untuk dapat melakukan aktivitas belanja dan berjualan dengan nyaman.
Denny Asalim mengatakan dengan keunggulan yang dimiliki oleh Ula, kerja sama ini akan menjadikan Marche pasar yang modern, mulai dari pembayaran non-tunai sampai kemudahan pengiriman pesanan.
Denny melanjutkan Marche akan dibangun dengan design modern yang sangat menarik.
"Kami berharap bahwa kerja sama ini dapat menjadi kerja sama yang efektif dan semakin mengukuhkan Marche sebagai first ever modern market yang menggunakan inovasi teknologi. Bukan hanya itu saja, banyak area residential di Sawangan namun pasar bersih terdekat berjarak 10 km. Oleh karena itu, kehadiran pasar modern tentunya sangat dibutuhkan, bukan hanya untuk penghuni Shila tetapi untuk semua masyarakat sekitar Sawangan,” jelasnya.
Riky Tenggara, pendiri Ula menyampaikan kesiapannya mendukung pengoperasian pasar modern di Shila at Sawangan.
"Tujuan kami adalah untuk memberikan kemudahan bagi pelaku pasar dengan menggunakan teknologi, efisiensi rantai pasok dan juga solusi keuangan inklusif agar pendapatan mereka bisa menjadi lebih baik," ucap Riky.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021
Chief Marketing Officer Shila at Sawangan, Denny Asalim dalam jumpa pers, Kamis, mengatakan penunjukkan Ula sebagai mitra didasarkan kepada startup tersebut belum lama ini mendapatkan pendanaan seri B senilai Rp1,2 triliun.
Pendanaan ini dipimpin oleh Prosus Ventures, Tencent dan B Capital. Selain itu pendanaan ini juga diikuti oleh Bezos Expeditions, yang merupakan perusahaan venture capital milik pendiri dari Amazon, Jeff Bezos, beserta investor-investor terkemuka di Asia Tenggara lainnya yaitu Northstar Group, AC Ventures, dan Citius.
Ula memiliki kapasitas untuk mengorganisir proses distribusi dan rantai pasok UMKM atau peritel kecil. Ula merupakan perusahaan B2B E-Commerce yang membantu pemilik toko memenuhi berbagai kebutuhan usaha mereka dengan menggunakan teknologi.
Pengembang Shila at Sawangan menggandeng Ula yang memiliki keahlian mengembangkan sistem teknologi untuk menghadirkan pasar modern.
Pada Kamis (14/10) telah dilakukan penandatanganan MoU antara Ula dan Marche yang dilakukan di lokasi site Shila at Sawangan. Kerja sama ini diharapkan menjadi awal dari kerja sama yang saling mendukung bagi kedua pihak.
Berada di area Shila at Sawangan seluas 1,6 hektare, pasar modern yang bernama Marche, akan menjadi satu-satunya pasar modern yang menawarkan tidak hanya kelengkapan produk segar setiap hari, namun juga teknologi yang inovatif untuk melengkapi operasional pasar.
Tersedia 300 lots dan area F&B di lantai 2, Marche rencananya akan dioperasikan oleh Ula yang menyediakan teknologi untuk mendapatkan pasokan, pembayaran non-tunai dan juga servis pengiriman pesanan melalui aplikasi Ula. Hal ini menjadikan Marche satu satunya pasar modern di area Sawangan bagi masyarakat sekitar.
Melihat besarnya market di area sekitar, Marche juga akan dilengkapi dengan fasilitas parkir yang sangat luas sehingga memungkinkan bagi penduduk sekitar untuk dapat melakukan aktivitas belanja dan berjualan dengan nyaman.
Denny Asalim mengatakan dengan keunggulan yang dimiliki oleh Ula, kerja sama ini akan menjadikan Marche pasar yang modern, mulai dari pembayaran non-tunai sampai kemudahan pengiriman pesanan.
Denny melanjutkan Marche akan dibangun dengan design modern yang sangat menarik.
"Kami berharap bahwa kerja sama ini dapat menjadi kerja sama yang efektif dan semakin mengukuhkan Marche sebagai first ever modern market yang menggunakan inovasi teknologi. Bukan hanya itu saja, banyak area residential di Sawangan namun pasar bersih terdekat berjarak 10 km. Oleh karena itu, kehadiran pasar modern tentunya sangat dibutuhkan, bukan hanya untuk penghuni Shila tetapi untuk semua masyarakat sekitar Sawangan,” jelasnya.
Riky Tenggara, pendiri Ula menyampaikan kesiapannya mendukung pengoperasian pasar modern di Shila at Sawangan.
"Tujuan kami adalah untuk memberikan kemudahan bagi pelaku pasar dengan menggunakan teknologi, efisiensi rantai pasok dan juga solusi keuangan inklusif agar pendapatan mereka bisa menjadi lebih baik," ucap Riky.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021