Pelatih kepala Semen Padang FC Weliansyah mengatakan tim "Kabau Sirah" lemah dalam mengantisipasi bola mati, dan ini menjadi penyebab timnya kalah dari Sriwijaya FC dengan skor 1-2 dalam lanjutan babak penyisihan Grup A Liga 2 2021

"Ini kelemahan yang terus kita perbaiki di setiap latihan, namun inilah sepak bola. Semua itu kondisional sehingga hal ini terulang kembali," kata Weliansyah dalam pertemuan daring di Merauke, Senin.

Baca juga: Laga PSG Pati lawan Persijap berakhir imbang 2-2

Semen Padang FC sempat unggul atas anak asuh Nilmaizal melalui penyerang muda Sipolo Rocky di babak pertama menit ke-39, namun keunggulan itu sirna usai mantan pemain Semen Padang Afriansyah menyamakan kedudukan pada menit ke-49 melalui sundulan kepalanya.

Sriwijaya FC mampu menambah pundi-pundi gol melalui Dedi Hartono yang juga mantan pemain Semen Padang melalui bola mati pada menit ke-68.

Upaya Semen Padang menyamakan kedudukan menjadi berat usai pemain bertahan Tri Rahmad Priyadi harus masuk kamar ganti lebih dulu akibat kartu merah yang diberikan wasit Muhammad Khisfan melalui kartu kuning kedua pada menit ke-72.

Semen Padang bahkan menambah daya gedor dengan dua striker, memasukkan Mario Aibekop mendampingi Sipolo Rocky, namun mereka belum berhasil mengejar ketertinggalan.

"Secara permainan, anak-anak cukup bagus, dan ini malam yang luar biasa dengan pertandingan yang menarik. Hasil ini akan kita evaluasi untuk pertandingan selanjutnya," ujar Weliansyah.

Sementara itu, gelandang Semen Padang Manda Cingi mengaku sangat menikmati pertandingan tersebut, apalagi setelah unggul. Sayangnya, situasi berbalik usai rekannya terpancing emosi sehingga tim kehilangan konsentrasi.

"Permainan bagus pun tidak cukup memenangkan laga. Semoga ke depannya evaluasi bersama pelatih dan pemain akan berkomitmen di pertandingan selanjutnya tiga poin harga mati," tegas Manda. 


 

Pewarta: Mario Sofia Nasution

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021