Jakarta (Antara News) - Perseroan Terbatas Krakatau Steel Tbk melalui anak usaha PT Krakatau Wajatama membentuk perusahaan joint venture (JV) dengan Natsteel Asia (s) Pte. Ltd dan PT Marubeni Itochu Steel Indonesia untuk menggarap produk prefabrikasi baja.

"Produk prefabrikasi baja ini merupakan yang pertama dikembangkan di Indonesia sebagai solusi di sektor konstruksi yang kini tengah dikembangkan di Indonesia," kata Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk Irvan Kamal Hakim di Jakarta, Rabu.

Irvan yang didamping Direktur Utama PT Karakatau Wajatama Setiawan Surakusumah mengatakan bahwa investasi pabrik prefabrikasi baja ini menelan investasi sembilan juta dolar AS serta ditargetkan beroperasi pada akhir 2013.

Perjanjian pembentukan perusahaan patungan (joint venture) ditandatangani oleh pimpinan masing-masing perusahaan, yakni
Junji Ikeda President Director of PT Marubeni Itochu Steel Indonesia, Setiawan Surakusumah Direktur Utama PT Krakatau Wajatama, dan  Vivek M. Kamra Company Director Natsteel Asia (s) Pte. Ltd.

Irvan mengatakan, prefabrikasi baja memungkinkan untuk menghasilkan produk siap bagi bagi sektor konstruksi sehingga dapat mempercepat pelaksanaan pekerjaan.

Salah satu pekerjaan konstruksi yang akan digarap PT Krakatau Nasteel Construction Solution adalah rencana Pemprov DKI Jakarta membangun angkutan massal cepat (mass rapid transport/MRT).

Menurut Setiawan, prefabrikasi baja memungkinkan untuk pemasangan konstruksi MRT dengan cepat agar tidak mengganggu arus lalulintas di Jakarta yang relatif sangat padat.

"Perusahaan patungan ini akan memproduksi baja profil sesuai desain konstruksi yang dipesan sehingga di lapangan nantinya tinggal dipasang," jelas dia.

Setiawan mengatakan bahwa solusi ini akan membuat pembangunan konstruksi lebih cepat sehingga tidak mengganggu lalu lintas di Jakarta yang dikenal padat, bahkan dapat dikerjakan pada malam hari.

Selain itu, kata dia, pabrik juga dengan mudah dibangun di dekat pusat-pusat pembangunan konstruksi untuk menghemat biaya transportasi pengiriman.

Irvan mengatakan bahwa KS sengaja menggandeng Natsteel dan Marubeni karena kedua perusahaan memiliki pengalaman dalam membangun MRT masing-masing di Singapura dan Jepang.

Ia mengatakan bahwa kerja sama dengan kedua perusahaan akan memberikan manfaat bagi KS dalam hal transfer teknologi pembuatan baja profil yang dibutuhkan di sektor konstruksi.

Irvan mentargetkan pabrik berkapasitas 70.000 ton per tahun diharapkan dapat beroperasi penuh pada tahap II. Untuk tahap I (awal operasi) sekitar 78--80 persen.

PT Krakatau Natsteel Construction Solution menempati lahan PT Krakatau Steel di kawasan Cakung Jakarta Timur di atas lahan seluas 13.720 meter persegi.

Modal dasar pendirian perusahaan patungan tahap pertama sebesar 2,2 juta dolar AS dengan modal ditempatkan dan disetor penuh perusahaan sebesar 550.000 dolar AS, jelas dia.

Sebagai tahap awal, komposisi kepemilikan saham PT Krakatau Wajatama 45 persen, Natsteel Asia (s) Pte. Ltd. sebesar 45 persen, dan PT Marubeni Itochu Steel Indonesia sebesar 10 persen.

"Ke depan, modal dasar perusahaan patungan akan ditingkatkan pada investasi tahap II sebesar 20 juta dolar AS. Langkah ini sebagai komitmen KS Group sebagai perusahaan baja terintegrasi hulu ke hilir," kata Irvan.

PT Krakatau Wajatama merupakan anak usaha KS dengan kepemilikan saham 100 persen bergerak dalam industri pembuatan baja tulangan dan profil berkapasitas 300.000 ton per tahun berlokasi di kawasan industri Cilegon Banten.

Ia menjelaskan bahwa Natsteel (s) Pte. Ltd. merupakan anak usaha Natsteel Holding Pte. Ltd. produsen baja prefabrikasi untuk kebutuhan konstruksi di Asia Pasifik.

Sementara itu, Marubeni Itochu Steel Indonesia merupakan cabang dari Marubeni Itochu Steel Inc. Jepang merupakan distributor besi dan baja terkemuka serta dapat menjadi jendela bagi produsen baja Indonesia untuk proyek-proyek kontraktor Jepang.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2013