Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Ati Pamudji Hastuti meminta kepada seluruh Dinas Kesehatan di kabupaten/kota untuk segera melaporkan hasil skrining swab siswa SMP dan SMA yang melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) dalam mengantisipasi terjadinya klaster.

"Dalam waktu tiga pekan ini seluruh Dinas Kesehatan di kabupaten/kota se Banten melakukan skrining swab kepada siswa yang melaksanakan PTM. Kami harap segera dilaporkan hasilnya dalam melakukan pencegahan jika ditemukan adanya kasus positif," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Ati Pamudji Hastuti ditemui usai peresmian Mandaya Royal Hospital Puri di Kota Tangerang, Sabtu.

Ia mengatakan skrining swab kepada siswa tingkat SMA sudah dilaksanakan sejak tiga hari terakhir dan belum ada laporan ditemukan yang terkonfirmasi positif COVID-19.

Namun demikian laporan tersebut belum secara menyeluruh sehingga Dinkes Banten masih menunggu laporan hasil skrining di lapangan.

Begitu juga dengan skrining swab kepada siswa SMP di kabupaten/kota lainnya oleh Dinas Kesehatan. Diharapkan hasil kegiatan tersebut disampaikan dalam penanganan lebih lanjut.

Sebab jika ditemukan adanya kasus COVID-19 maka sekolah tersebut harus ditutup dan siswa lainnya dilakukan swab secara menyeluruh serta pembersihan ruang kelas dengan disinfektan.

"Kasus terkonfirmasi yang saat ini sudah masuk laporan ke Dinkes Banten adalah dari Kota Tangerang untuk tingkat siswa SMP. Namun masuk kategori tanpa gejala dan sudah dilakukan langkah penanganan. Lalu ada juga di Lebak yang akan ditutup satu sekolah karena ada yang terkonfirmasi," ujarnya.

Sedangkan untuk kabupaten/kota lainnya, Dinkes Banten masih menunggu hasil laporan dan diharapkan bisa segera selesai agar PTM dapat berjalan lancar dan kasus penyebaran COVID-19 dapat ditekan.

"Kita tunggu tiga pekan ke depan agar bisa dilaporkan semua dari kabupaten/kota," katanya.

Pewarta: Achmad Irfan

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021