Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnaketrans) Provinsi Banten mengoptimalkan program magang di perusahaan-perusahaan untuk mengatasi meningkatnya angka pengangguran akibat PHK dan dirumahkan pada masa pandemi COVID-19.

"Karena kan lowongan kerja dalam kondisi saat ini susah, karena yang ada aja di PHK. Maka solusi  kami adalah melalui program pemagangan di perusahaan-perusahaan," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten, Alhamidi di Serang, Senin.

Baca juga: BNN Banten tangkap kurir sabu disembunyikan dalam sandal

Ia mengatakan, sejak Januari 2021 sudah ada sekitar 3500 orang yang dimasukan dalam program pemagangan di perusahaan. Pemagangan tersebut dilakukan rata-rata sekitar satu tahun lamanya dan jika perusahaan membutuhkan peserta magang bisa direkrut jadi pekerja di perusahaan tersebut.

"Kalau magang kan tidak ada ikatan kerja. Kalau sudah selesai magang selama satu tahuin ya sudah. Tapi kami menekankan kepada pihak perusahaan 80 persen peserta magang harus bisa langung bekerja," kata Alhamidi.

Adapun peserta pemagangan tersebut berasal dari lembaga-lembaga pendidikan keterampilan khusus, BLK, lulusan sekolah SMK, bahkan ada juga orang yang terkena PHK dari perusahaan pada saat pandemi COVID-19.

"Masuknya diseleksi ter;ebih dahulu, karena kan yang daftar banyak sementara kuotanya terbatas. Keuntungannya setelah magang itu peserta dapat surat keterangan pengalamang kerja atau magang dari perusahaan serta sertifikasi keahlian dari BNSP," kata Alhamidi.

Pihaknya optimistis kondisi  ketenagakerjaan di Banten akan membaik, apalagi selama pelaksanaan PPKM level 3 semenjak Agustus 2021 lalu. Begitu juga dengan perusahaan dan kondisi investasi sudah kembali membaik khususnya di Banten.

Meskipun demikian, pihaknya mengakui pandemi COVID-19 memberikan efek yang besar terhadap kondisi ketenagakerjaan di Banten. Sebab, sejak Januari 2021 ada sekitar 1000 orang pekerja yang terkena imbas pandemi, baik yang di PHK maupun yang dirumahkan.

"Sejak Januari 2021 itu ada sekitar 550 yang terkena PHK dan kurang lebih 459 lebih yang dirumahkan karena kondisi perusahaan kurang baik," kata Alhamidi. ***1***

Pewarta: Mulyana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021