Pandeglang, AntaraBanten - Kepala Balai Taman Nasional Ujung Kulon (BTNUK) Pandeglang Haryono menyatakan, dalam waktu dekat akan menyampaikan populasi badak jawa hasil "monitoring" 2012.

"Data populasi badak jawa yang hidup di Taman Nasional Ujung Kulon hasil monitoring 2012 akan segera kita sampaikan,  termasuk pada media," katanya ketika dikonfirmasi di Pandeglang, Selasa.

Haryono juga mengatakan, jumlah populasi badak bercula satu yang dilansir media bukan data resmi dari BTNUK.

"Sampai sekarang kami belum menyampaikan data populasi, jadi kalau ada yang mengutif jumlah badak jawa di TNUK, dipastikan bukan data resmi dari kami," ujarnya.

Ia juga mengatakan, terus melakukan berbagai kegiatan guna melestarikan badak jawa, serta mendorong percepatan populasi hewan langka yang hidup di hutan tropis terbesar di Pulau Jawa tersebut.

Humas BTNUK Pandeglang Indra menjelaskan langkah yang telah dilakukan  untuk menjaga kelestarian badak jawa diantaranya pembentukan Tim Rhino Monitoring Unit (RMU), Tim Rhino Protection Unit (RPU).

"Kita sudah membentuk tiga tim RMU yang masing-masing tim beranggotakan delapan orang, yakni satu petugas dari BTNUK dan tujuh lainnaya dari masyarakat," katanya.

RMU, kata dia, bertugas memonitor jumlah badak jawa yang ada di TNUK, dan secara rutin turun ke lapangan guna melakukan pemantauan, yakni dengan memasang video pada tempat-tempat yang menjadi konsentrasi badak jawa.

"Video dipasang setiap bulan, dan setelah dua minggu terpasang diambil. Hasil rekamannya diteliti, dari hasil rekaman itulah kita bisa mengatahui jumlah badak yang ada di TNUK," katanya.

Indra juga mengatakan, setiap individu badak yang terekam bisa dibedakan dengan melihat ciri-ciri fisiknya.

Sedangkan, RPU telah terbentuk tiga tim yang masing-masing beranggotakan empat orang, yakni satu petugas dari BTNUK  tiga unsur masyarakat.

"Tugas dari RPU ini menjaga dan mengamankan badak jawa dari berbagai bahaya yang bisa mengganggu kelangsungan kehidupan hewan langka ini," katanya.

Tim RPU, kata dia, juga akan mengamankan orang yang menangkap burung dan hewal lainnya di kawasan TNUK, selain badak atau melakukan penebangan pohon di kawasan itu.

"Tim ini juga akan menghalau orang yang masuk kawasan, yang berpotensi melakukan tindakan yang berpotensi mengganggu kelangsungan hidup badak jawa," katanya.***3***
   
   

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2013