Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Lebak, Banten meminta masyarakat di daerah ini tidak bereuforia menurunnya kasus COVID-19 di Lebak.
"Kami berharap masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan dan tidak bereuforia, karena kasus penyebaran virus corona belum menghilang di Tanah Air," kata Ketua PWI Lebak Fahdi Khalid saat sosialisasi vaksinasi di Rangkasbitung, Lebak, Rabu.
Masyarakat Kabupaten Lebak tetap harus mematuhi protokol kesehatan (prokes), meski kasus penyebaran corona menurun signifikan.
Selain itu juga kemanapun wajib memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, mengurangi mobilisasi dan mengurangi kerumunan (5M).
Sebab, pengalaman dirinya terserang corona pada Juli 2021 hingga demam tinggi selama tujuh hari dan tidak tidur juga tidak nafsu makan.
Beruntung, kata dia, dirinya bisa sembuh setelah diisolasi RSUD Adjidarmo Rangkasbitung selama 12 hari.
Karena itu, jangan sampai warga terserang virus corona.
Kemungkinan besar kasus pertumbuhan corona meningkat jika masyarakat tidak mematuhi prokes dan 5M.
Selama ini, kata dia, prokes dan 5M dinilai lebih efektif pencegahan penyebaran virus corona.
"Dengan menurunnya kasus corona itu, tentu warga tidak boleh terlena," katanya menjelaskan.
Ia juga mengatakan pemerintah daerah jangan sampai terlena menurunnya kasus COVID-19 tersebut, namun pengendalian harus dioptimalkan guna mencegah penyebaran yang mematikan itu.
Selain itu juga pemerintah daerah dapat mengoptimalkan pelacakan tracing dengan pemeriksaan tes swab antigen sebagai bentuk deteksi dini pertumbuhan COVID-19.
Penemuan kasus corona itu, kata dia, jika ditemukan positif maka dilakukan isolasi agar tidak menularkan kepada orang lain.
"Kami minta pemerintah daerah tetap serius dan komitmen pencegahan COVID-19," katanya menjelaskan.
Ia mengatakan, pihaknya sebagai elemen masyarakat tentu memiliki tanggung jawab untuk menggencarkan pelaksanaan vaksinasi COVID-19.
Selama ini, pihaknya mengapresiasi vaksinasi di Lebak begitu luar biasa untuk mempercepat terciptanya kekebalan komunal (herd immunity) di Indonesia.
"Kami mengajak warga untuk mendukung vaksinasi guna mencegah penyebaran peringatan corona," katanya.
Sementara itu, Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Kabupaten Lebak dr Firman Rahmatullah mengatakan perkembangan pasien COVID-19 aktif di daerah ini terjadi penurunan yang signifikan dari 1.332 orang awal Agustus 2021 lalu, namun kini menjadi 168 orang.
Penurunan angka pasien corona itu, kata dia, dinilai luar biasa hingga kini Lebak masuk zona kuning dari sebelumnya zona merah.
"Jika semua pasien itu sembuh maka Lebak kembali masuk zona hijau, " katanya menjelaskan.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021
"Kami berharap masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan dan tidak bereuforia, karena kasus penyebaran virus corona belum menghilang di Tanah Air," kata Ketua PWI Lebak Fahdi Khalid saat sosialisasi vaksinasi di Rangkasbitung, Lebak, Rabu.
Masyarakat Kabupaten Lebak tetap harus mematuhi protokol kesehatan (prokes), meski kasus penyebaran corona menurun signifikan.
Selain itu juga kemanapun wajib memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, mengurangi mobilisasi dan mengurangi kerumunan (5M).
Sebab, pengalaman dirinya terserang corona pada Juli 2021 hingga demam tinggi selama tujuh hari dan tidak tidur juga tidak nafsu makan.
Beruntung, kata dia, dirinya bisa sembuh setelah diisolasi RSUD Adjidarmo Rangkasbitung selama 12 hari.
Karena itu, jangan sampai warga terserang virus corona.
Kemungkinan besar kasus pertumbuhan corona meningkat jika masyarakat tidak mematuhi prokes dan 5M.
Selama ini, kata dia, prokes dan 5M dinilai lebih efektif pencegahan penyebaran virus corona.
"Dengan menurunnya kasus corona itu, tentu warga tidak boleh terlena," katanya menjelaskan.
Ia juga mengatakan pemerintah daerah jangan sampai terlena menurunnya kasus COVID-19 tersebut, namun pengendalian harus dioptimalkan guna mencegah penyebaran yang mematikan itu.
Selain itu juga pemerintah daerah dapat mengoptimalkan pelacakan tracing dengan pemeriksaan tes swab antigen sebagai bentuk deteksi dini pertumbuhan COVID-19.
Penemuan kasus corona itu, kata dia, jika ditemukan positif maka dilakukan isolasi agar tidak menularkan kepada orang lain.
"Kami minta pemerintah daerah tetap serius dan komitmen pencegahan COVID-19," katanya menjelaskan.
Ia mengatakan, pihaknya sebagai elemen masyarakat tentu memiliki tanggung jawab untuk menggencarkan pelaksanaan vaksinasi COVID-19.
Selama ini, pihaknya mengapresiasi vaksinasi di Lebak begitu luar biasa untuk mempercepat terciptanya kekebalan komunal (herd immunity) di Indonesia.
"Kami mengajak warga untuk mendukung vaksinasi guna mencegah penyebaran peringatan corona," katanya.
Sementara itu, Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Kabupaten Lebak dr Firman Rahmatullah mengatakan perkembangan pasien COVID-19 aktif di daerah ini terjadi penurunan yang signifikan dari 1.332 orang awal Agustus 2021 lalu, namun kini menjadi 168 orang.
Penurunan angka pasien corona itu, kata dia, dinilai luar biasa hingga kini Lebak masuk zona kuning dari sebelumnya zona merah.
"Jika semua pasien itu sembuh maka Lebak kembali masuk zona hijau, " katanya menjelaskan.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021