Jakarta (ANTARA News) - PT Bakrieland Development Tbk segera melakukan divestasi (pejualan) aset jalan tol  dalam upaya memperbaiki kinerja keuangan pada tahun 2013.

"Kita akan fokus pada bisnis properti sehingga bisnis di luar itu akan didivestasi," kata Presiden Direktur PT Bakrieland Development Tbk, Ambono Janurianto di Jakarta, Rabu.

Ambono mengatakan, untuk membayar bunga dan beban bunga jalan Tol Kanci - Pejagan saja dibutuhkan Rp158 miliar per tahun sementara pendapatan belum sejalan, sehingga hal ini mendorong perusahaan melepas aset tol.

Ambono mentargetkan sebelum tahun 2012 berakhir sudah harus closing untuk penjualan Bakrie Tol Road unit usaha Bakrieland yang bergerak di bidang pembangunan  tol.

Ambono optimis utang perusahaan bisa turun sampai Rp2 triliun apabila seluruh aset yang memiliki  yield (imbal hasil) rendah berhasil dijual.

Terkait hal tersebut, Ambono mengatakan, perusahaan telah menyiapkan lima rencana strategis untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

Lima rencana itu meliputi, fokus kembali kepada bisnis properti, fokus kepada proyek dengan marjin (untung) tinggi seperti perumahan dan apartemen,  memaksimalkan pengembalian terhadap divestasi aset dengan yield rendah, perbaikan pada rasio biaya, dan pengurangan rasio utang, papar Amboro.

Amboro menjelaskan, Bakrieland pada kuartal III 2012 mencatat penghasilan Rp1,3 triliun, kontribusi terbesar berasal dari unit city property Rp655,3 miliar atau 49,7 persen.

Unit city property meliputi apartemen The Wave, The Grove Condo di kawasan superblok Rasuna Epicentrum Kuningan Jakarta Selatan.

Kontribusi terbesar lainnya disumbang dari hunian tapak (landed residential) sekitar 24,4 persen yakni dari proyek Bogor Nirwana Residence, Sentul Nirwana Residence, dan Batam Nirwana Residence.

Unit usaha yang memberi kontribusi signifikan lainnya di sektor hotel dan resort yang pada kuartal III pendapatannya mencapai Rp280,7 miliar atau 21,3 persen, jelas dia.

Kemudian kontribusi terbesar lainnya dari pendapatan berkelanjutan (recurring income) sebesar Rp661,2 miliar atau sekitar 50 persen lebih.

Pada akhir Juni 2012 perusahaan meluncurkan proyek baru di Rasuna Epicentrum berupa kondotel bintang empat 324 unit Ocea  ditargetkan selesai kuartal I tahun 2014.

Sedangkan untuk Residential telah diluncurkan klaster besar The Fusion di atas lahan seluas 30 hektar, kemudian Sentul Nirwana tahap 1 tiga klaster di atas lahan seluas 600 hektar.

Sentul Nirwana kini juga tengah membangun objek wisata Jungle Land di atas lahan seluas 40 hektar dan ditargetkan rampung Maret 2013.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2012