Jakarta (ANTARA News) - Pembeli Kingfisher proyek hunian di kawasan wisata danau Taupo Selandia Baru, asal Indonesia mencapai 25 persen dari total 75 kavling yang ditawarkan mulai dari harga 112 dolar Selandia Baru (sekitar Rp879 juta) dengan diskon sampai 45 persen.

"Ini merupakan kejutan bagi kami ternyata minat masyarakat membeli properti di Selandia Baru cukup tinggi," kata Direktur Mayland Partners Farhad Moinfar selaku pengembang Kingfisher di Jakarta, Kamis.

Sejak diperkenalkan masyarakat pada Oktober 2012 di Jakarta, lebih dari 25 persen telah dibeli investor asal Jakarta dan Bandung, terkait dengan respon positif dari masyarakat Indonesia maka Mayland berkerjasama dengan Indoproperty agen pemasaran properti di Indonesia akan kembali menggelar pameran di Hotel Mulia Jakarta Selatan tanggal 24-25 November 2012, kata Farhad.

Farhad mengatakan, sepanjang Oktober - November Myland telah memfasilitasi para investor asal Indonesia untuk berkunjung ke proyek Kingfisher di Selandia Baru dengan memberikan fasilitas tiket dan akomodasi gratis, serta memberi kesempatan kepada para investor untuk merasakan gaya hidup masyarakat Selandia Baru.

Farhad mengatakan, berbeda dengan pengembang luar negeri, Myland memberikan fasilitas untuk memberikan kesempatan kepada investor melihat langsung proyek mereka.

Mayland menawarkan 75 kavling dengan luas mulai dari 800 meter persegi, sebanyak 30 kavling berhadapan langsung dengan danau Taupo, jelas dia.

Farhad memberikan jaminan kepada masyarakat Indonesia akan mendapat keuntungan dengan membeli properti di Kingfisher, karena di lokasi yang berdekatan harga propertinya sudah mencapai 1 juta dolar Selandia Baru atau setara Rp7,8 miliar lebih.

Dalam upaya meningkatkan nilai jual properti di Kingfisher, pengembang telah mempercepat pembangunan town house di kawasan tersebut serta butik hotel dan vila jaringan internasional.

Bahkan dalam pameran perumahan yang diselenggarakan baru-baru ini Kingfisher berhasil mengantongi 200 daftar calon pembeli, jelas Farhad.

Farhad mengatakan, investor yang menanamkan dananya sampai dengan 1,5 juta dolar Selandia Baru termasuk di realestat akan mendapat fasilitas kewarganegaraan tetap (permanent recidency), bahkan untuk mengurus visa Kedubes Selandia Baru hanya membutuhkan waktu lima hari sampai satu minggu saja.

Pasar Indonesia sendiri ditargetkan 4 juta dolar Selandia Baru, namun dengan animo yang begitu besar kelihatannya bisa tembus sampai 6-7 juta dolar Selandia Baru.

Hal yang menarik berinvestasi di Selandia Baru negara ini tidak akan mengenakan pajak untuk transaksi properti baik itu "stamp duty", pajak atas tanah, maupun pajak capital gain, jelas Farhad.

Farhad mengatakan, dalam mempromosikan Selandia Baru, Chef Indonesia Farah Quinn akan berkunjung ke negara tersebut selama satu minggu.

Bagi wisatawan yang akan berkunjung ke Selandia Baru kini maskapai Garuda telah membuka rute penerbangan langsung dari Denpasar ke Auckland (ibukota Selandia Baru), serta tahun 2013 akan dibuka penerbangan langsung Jakarta - Auckland.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2012