Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis pagi terkoreksi mengikuti pelemahan bursa saham global.
IHSG dibuka melemah 7,6 poin atau 0,12 persen ke posisi 6.110,55. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 2,4 poin atau 0,28 persen ke posisi 867,52.
Baca juga: IHSG pada Rabu diproyeksikan melemah ikuti koreksi bursa global
"Indeks saham di Asia pagi ini dibuka turun mengikuti pergerakan indeks saham utama di Wall Street semalam yang tertekan oleh kekhawatiran atas potensi pergeseran kebijakan moneter dalam bentuk penarikan atau tapering sejumlah paket stimulus yang selama ini menjadi penopang tren kenaikan indeks saham di AS," tulis Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.
Notulen rapat kebijakan FOMC atau FOMC Minutes pada 27-28 Juli 2021 lalu memperlihatkan bahwa mayoritas pejabat bank sentral AS The Federal Reserve mempunyai ekspektasi bahwa ekonomi AS akan mencapai pemulihan yang cukup untuk memenuhi definisi “kemajuan lebih lanjut yang berarti" sebagai syarat untuk memicu perlambatan pada program bulanan pembelian surat utang Pemerintah AS dan efek berbasis aset (mortgage-backed securities). Namun demikian, perbaikan lebih lanjut di pasar tenaga kerja masih di perlukan.
Singkatnya, dokumen FOMC Minutes tersebut tidak menyangkal pandangan bahwa tapering akan segera dimulai. Fokus perhatian investor akan tertuju pada konferensi riset tahunan The Fed di Jackson Hole, Wyoming, minggu depan.
Investor berspekulasi bahwa The Fed akan mengumumkan rencana tapering pada pertemuan kebijakan pada 21-22 September mendatang.
Rilis data ekonomi AS yang lain memperlihatkan bahwa proyek pembangunan rumah (housing starts) turun 7 persen (mom) selama Juli menjadi 1,53 juta unit dari 1,65 juta unit pada Juni. Hal itu adalah sinyal terkini bahwa lonjakan biaya konstruksi dan kenaikan harga rumah masih terus membatasi pasar perumahan di awal kuartal III 2021.
Jumlah surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB) atau building permits rebound dengan naik 2,6 persen menjadi 1,63 juta dari 1,59 juta pada bulan sebelumnya.
Untuk hari ini, investor menanti rilis data tingkat pengangguran Juli Australia dan data mingguan klaim tunjangan pengangguran di AS. Dari dalam negeri, investor akan merespon keputusan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI).
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 115,63 poin atau 0,42 persen ke 27.470,28, indeks Hang Seng turun 231,03 poin atau 0,89 persen ke 25.635,98, dan indeks Straits Times terkoreksi 22,82 poin atau 0,73 persen ke 3.108,62.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021
IHSG dibuka melemah 7,6 poin atau 0,12 persen ke posisi 6.110,55. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 2,4 poin atau 0,28 persen ke posisi 867,52.
Baca juga: IHSG pada Rabu diproyeksikan melemah ikuti koreksi bursa global
"Indeks saham di Asia pagi ini dibuka turun mengikuti pergerakan indeks saham utama di Wall Street semalam yang tertekan oleh kekhawatiran atas potensi pergeseran kebijakan moneter dalam bentuk penarikan atau tapering sejumlah paket stimulus yang selama ini menjadi penopang tren kenaikan indeks saham di AS," tulis Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.
Notulen rapat kebijakan FOMC atau FOMC Minutes pada 27-28 Juli 2021 lalu memperlihatkan bahwa mayoritas pejabat bank sentral AS The Federal Reserve mempunyai ekspektasi bahwa ekonomi AS akan mencapai pemulihan yang cukup untuk memenuhi definisi “kemajuan lebih lanjut yang berarti" sebagai syarat untuk memicu perlambatan pada program bulanan pembelian surat utang Pemerintah AS dan efek berbasis aset (mortgage-backed securities). Namun demikian, perbaikan lebih lanjut di pasar tenaga kerja masih di perlukan.
Singkatnya, dokumen FOMC Minutes tersebut tidak menyangkal pandangan bahwa tapering akan segera dimulai. Fokus perhatian investor akan tertuju pada konferensi riset tahunan The Fed di Jackson Hole, Wyoming, minggu depan.
Investor berspekulasi bahwa The Fed akan mengumumkan rencana tapering pada pertemuan kebijakan pada 21-22 September mendatang.
Rilis data ekonomi AS yang lain memperlihatkan bahwa proyek pembangunan rumah (housing starts) turun 7 persen (mom) selama Juli menjadi 1,53 juta unit dari 1,65 juta unit pada Juni. Hal itu adalah sinyal terkini bahwa lonjakan biaya konstruksi dan kenaikan harga rumah masih terus membatasi pasar perumahan di awal kuartal III 2021.
Jumlah surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB) atau building permits rebound dengan naik 2,6 persen menjadi 1,63 juta dari 1,59 juta pada bulan sebelumnya.
Untuk hari ini, investor menanti rilis data tingkat pengangguran Juli Australia dan data mingguan klaim tunjangan pengangguran di AS. Dari dalam negeri, investor akan merespon keputusan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI).
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 115,63 poin atau 0,42 persen ke 27.470,28, indeks Hang Seng turun 231,03 poin atau 0,89 persen ke 25.635,98, dan indeks Straits Times terkoreksi 22,82 poin atau 0,73 persen ke 3.108,62.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021