Serang (ANTARABanten) - Pengajar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Banten Jaya, Rahmat Heldy mengatakan, perlunya siswa sekolah mendapat pendidikan karakter untuk menghindarkan terjadinya tawuran.

"Saya melihat rendahnya  pendidikan karakter menjadi penyebab pelajar sering tawuran," kata Rahmat di Serang, Selasa.

Pendidikan karakter ini harus diikuti dengan pengawasan dalam hal ini menjadi tanggungjawab guru dan orang tua, termasuk mendampingi saat menyaksikan tayangan hiburan  bioskop dan televisi.

"Hal ini karena banyak tayangan hiburan yang jauh dari nilai-nilai edukatif bahkan sering menyuguhkan kekerasan sehingga banyak siswa sekolah yang coba-coba untuk meniru," ujar dia.   

Rahmat mengatakan, pembelajaran siswa saat ini baru sebatas   kompetensi dan pengetahuan saja, belum sampai pada tahap aplikasi yang menyeluruh dan bermakna.

Lebih lanjut, Rahel menyarankan kepada guru-guru agar para siswa diberikan bimbingan belajar yang lebih baik lagi, ekstra kurikuler yang padat dan kerohanian agama serta penyaluran minat dan bakat.

"Hal ini agar para siswa menyalurkan energi yang dimiliki ke arah yang positif untuk terhindar dari tawuran," ujar dia.

"Saya pernah tanya ke pelaku tawuran mereka menganggap perbuatan itu sebagai  hiburan saja. Ini kan sudah kebablasan," katanya.

Rahmat yang juga pengajar di salah satu SMA di Kramatwatu mengatakan, sekolah  harus tegas mengawasi dan menghukum setiap pelanggaran yang dilakukan siswa.

"Guru-guru harus pro aktif terhadap siswa yang terindikasi melakukan tindak kejahatan. Bermitra dengan lembaga penegak hukum dan lingkungan masyarakat sekitar sebagai masukan dan pencegahan tindak kenalan siswa, kata Rahmat.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2012