Pondok Pesantren Makhzanul Adzkia Pandeglang siap mencetak santri yang selain menjadi juru dakwah, juga pandai menulis sehingga dapat menyampaikan pesan tertulis pada masyarakat secara benar.

Pimpinan Pondok Pesantren Makhzanul Adzkia Mohamad Hopip, menyatakan Syeich Nawawi Al-Bantani merupakan ulama besar dari Banten yang dikenal dunia karena tulisannya, dan bukunya dipelajari sekolah-sekolah agama di seluruh dunia.

Terkait dengan hal tersebut Pondok Pesantren Makhzanul Adzkia melatih para santri untuk menjadi jurnalis, Jumat.

Hopip menjelaskan, seorang jurnalis bisa menulis dan memahami kode etik jurnalis agar  dapat menyampaikan informasi dengan akurat sesuai fakta di lapangan dan tulisannya enak dibaca oleh pembacanya.

“Ya dasar menjadi wartawan itu harus bisa menulis, tapi tidak asal tulis, sehingga tulisannya bisa menjadi sebuah informasi dan juga menjadi hiburan bagi masyarakat," katanya.

Menurutnya, pada era media digital saat ini, semua orang bisa menyampaikan informasi, terutama melalui media sosial. Banyak informasi beredar di media sosial yang belum terjamin kebenarannya.

“Saya ingin memperkenalkan sejak dini kepada santri saya tentang tata cara menulis yang baik, menulis yang jujur sesuai fakta yang ada dan mengenal kata ‘hoak’ yang sering beredar di masyarakat," ujarnya.

Untuk seorang santri, kata dia, dalam menulis selain berpegang pada kode etik jurnalistik, juga perpatokan pada tuntutan agama yakni Al-qurán dan hadis.

Setelah diberi pelatihan jurnalistik, ia berharap  para santri Pondok Pesantren Makhzanul Adzkia bisa dikenal dunia karena tulisannya atau karena karya-karyanya.

Pondok Pesantren Makhzanul Adzkia berdiri awal tahun 2021 yang sebelumnya bernama SMP Islam Insan Cerdas, memadukan kurikulum pendidikan umum dan pesantren, terletak di Jl. Raya Nanggor KM 1 Koroncong, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.

Pewarta: Sambas

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021