Direktur PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, Suryandi memperkirakan rencana perluasan pabrik atau dikenal dengan CAP 2 diperkirakan rampung dalam kurun waktu empat sampai lima tahun ke depan.

"CAP 2 diperkirakan akan menciptakan 25 ribu lapangan pekerjaan selama masa konstruksi," kata Suryandi dalam jumpa pers virtual, Selasa.

Hasil kajian dari DDTC Tax Consulting pada 2021 menyebutkan proyek CAP2 ini dapat  menciptakan hilirisasi, memberikan pekerjaan langsung terhadap 3 juta orang, memberikan kontribusi peredaran upah nasional sebesar Rp8,6 triliun, memberikan output langsung terhadap PDB Rp41 triliun yang berdampak turunan terhadap perekonomian Rp220 triliun.     

Selain itu, CAP2 ini akan menggandakan kapasitas produksi menjadi 4,2 juta ton per tahun menjadi lebih dari 8 juta ton per tahun. 

Dengan itu, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pasar domestik dan mengurangi ketergantungan terhadap impor.  Yang tentu saja akan terbuka juga peluang pengembangan usaha di Industri hilir yang menggunakan produk petrokimia, penyediaan aktivitas ekonomi berkelanjutan, perbaikan devisa, technology sharing, dampak ekternalitas pengganda terhadap kawasan sekitarnya.
  
CAP 2 juga memberikan kontribusi pada penguatan kapasitas yaitu dengan membangun kompetensi masyarakat melalui politeknik petrokimia yang bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian.  

Suryandi menyatakan perusahaan tetap berkomitmen untuk tetap mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar, didukung dengan prinsip three bottom line yaitu people, planet, dan profit.  

"Bagi kami, keberlanjutan bisnis adalah keseimbangan antara peningkatan kinerja dan terus menciptakan harmoni dengan masyarakat sekitar dan lingkungan.   Program-program keberlanjutan Chandra Asri termasuk Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola (ESG), circular economy serta pemberdayaan masyarakat," kata Suryandi.

Pabrik CAP2 nantinya membutuhkan bahan baku naphtha 2.800 kilo ton per tahun (kilo ton per annum/ KTPA)  dan CAPI Pygas 400 KTPA.

Dari bahan baku itu dapat dihasilkan ethylene 1.100 KTA, Propylene 600 KTPA, mixed C4 400 KTPA, pyrolysis gasoline 900 KTPA.

Kemudian dari produk itu masih terdapat sembilan produk turunan lagi yakni ethylene 240 KTPA, low density polyethylene  300 KTPA, high density polyethylene 400 KTPA, polypropylene 450 KTPA, propylene 130 KTPA, butadiene 160 KTPA, benzene 335 KTPA, toluene 220 KTPA, dan mixed xylene 243 KTPA.
 

Pewarta: Ganet Dirgantoro

Editor : Ridwan Chaidir


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021