Sejumlah petani di Blok Sentral Rangkasbitung Kabupaten Lebak, Banten mulai panen padi seluas 50 hektare, sehingga mampu menyumbangkan ketersediaan pangan di daerah tersebut.
 
"Kami merasa lega panen padi pada akhir Juli 2021 relatif bagus. Hasilnya untuk menambah persediaan sehari-hari, " kata Maman (55) seorang petani di Blok Sentral Rangkasbitung Kabupaten Lebak, Sabtu.
 
Baca juga: Produksi beras di Kabupaten Lebak surplus 92.935 ton
 
Panen padi itu dari tanam Mei 2021 dengan benih Ciherang yang masuk kategori benih bersertifikat hijau dengan masa panen selama 90 hari setelah tanam, dengan produksi rata-rata tujuh ton gabah kering basah per hektare. Panen padi di blok tersebut  berlangsung sampai Agustus 2021.
 
"Harga gabah basah Rp 4.000/kg maka petani bisa menghasilkan pendapatan Rp28 juta per hektare, Para  petani menjual hasil panen pada tengkulak," katanya.
 
Para tengkulak itu kembali menjual gabah ke Karawang maupun Lampung, sehingga sebenarnya mereka lah yang mendapat keungungan lebih besar.
 
Ahmad (60) seorang petani di Blok Sentral Rangkasbitung mengaku sangat terbantu untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari dengan adanya panen padi tersebut.
 
"Kami panen seluas enam petak bisa mencukupi kebutuhan konsumsi pangan selama setahun. Saya tidak pernah menjual hasil panen, " ujarnya menjelaskan. 
 
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Rahmat Yuniar mengatakan sebagian petani di daerah ini mulai panen dan dipastikan panen raya pada Agustus mendatang.
 
Menurut dia, total luasan panen selama periode Juli - Agustus 2021 mencapai 20 ribu hektare. 
 
"Kami berharap Perum Bulog bisa menyerap gabah atau beras petani dengan harga patokan pemerintah (HPP)," katanya. 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021