Penggunaan kerajinan bambu juga mulai digemari sebagai salah satu bahan dekorasi rumah. Kerajinan bambu banyak menarik perhatian karena memiliki berbagai keunggulan seperti ringan, mudah dirawat, dan dapat berfungsi selayaknya produk dari bahan dasar kayu namun ramah lingkungan. 

Selain itu, kreativitas pengrajin bambu juga semakin meningkat, kini kerajinan bambu semakin beragam bentuknya dan memiliki gaya serta keanggunannya sendiri. Berikut beberapa tips untuk mendekorasi rumah dengan menggunakan kerajinan dari bambu:


1. Pembatas ruangan
Kini, rumah bukan hanya sekedar menjadi tempat tinggal, tetapi berubah menjadi kantor, _gym_, atau bahkan tempat bermain bagi anak selama masa pandemi ini, karena kita diharuskan berkegiatan di dalam rumah saja. Sehingga, kebanyakan orang mulai mendekorasi ulang rumahnya untuk menyesuaikan kebutuhan fungsi rumahnya.

Sejak bertambahnya fungsi rumah selama masa pandemi COVID-19, pasti dibutuhkan juga ruang tambahan untuk melakukan aktivitas pribadi dan keluarga. Tanpa biaya dan usaha yang besar, kamu dapat memiliki _space_ baru dengan menggunakan partisi bambu untuk membuat batas atau ruang tertentu di rumah. Selain tidak butuh biaya yang besar, partisi bambu juga dapat menambah nilai estetika rumahmu. 

2. Pemasangan hiasan bambu
Menambahkan hiasan dari bambu juga dapat meningkatkan kesan asri seperti yang biasa kita lihat ketika sedang liburan di daerah-daerah di Indonesia. Selain mempercantik rumah, kamu juga dapat membantu pengrajin lokal dengan membeli karya-karya buatan tangan mereka, sekaligus membantu menggerakkan perekonomian nasional.

Kerajinan bambu selama ini dipandang sebelah mata karena biasanya dibuat dengan tergesa-gesa dan berkualitas rendah. Mayoritas dari masyarakat beranggapan bahwa kerajinan bambu berusia singkat, bahkan hanya sekali pakai. Berangkat dari hal ini, Studio Dapur hadir sebagai wirausaha sosial yang bekerja sama dengan pengrajin bambu di Desa Padakembang, Tasikmalaya untuk memotong siklus dengan berkolaborasi dengan pengrajin dalam memproduksi kerajinan bambu menjadi barang yang berkualitas tinggi yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi, sehingga para pengrajin mendapatkan penghasilan yang layak dan meningkatkan kualitas hidup para pengrajin.

3. Pemakaian alat-alat makan dari bambu
Tidak hanya digunakan untuk mempercantik dekorasi di ruang makan, kamu juga dapat ikut ambil bagian dalam kampanye mengurangi penggunaan plastik dengan menggunakan peralatan makan dari bambu yang sedang ramai digalakkan, salah satunya oleh Bank DBS Indonesia dan Studio Dapur yang berkolaborasi untuk menghasilkan produk bambu artisanal yang berkualitas tinggi melalui program “Pay It Forward”.

Melalui program ini, masyarakat diajak untuk ikut berkontribusi membantu para pengrajin bambu. Pembelian produk Studio Dapur minimum Rp500.000 menggunakan kode voucher *“StudioDapurDBS5”* akan mendapatkan diskon sebesar 5%, di mana 5% dari keuntungan akan disumbangkan kepada para pengrajin bambu. Kemudian pembelian Rp1.000.000 dengan kode voucher *“StudioDapurDBS10”* akan mendapatkan diskon 10%, di mana 10% dari keuntungan juga akan disumbangkan kepada para pengrajin bambu.

Seluruh dana bantuan yang terkumpul akan dialokasikan untuk membangun koperasi bagi pengrajin lokal yang memungkinkan mereka untuk berkembang menjadi pengrajin profesional secara tim atau pun keluarga. Selain itu, juga untuk membangun sistem dan peralatan produksi yang efisien dan berskala lebih tinggi. Ketiga, memberikan pelatihan yang diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan finansial dan kreatif. Terakhir, memberikan dukungan finansial bagi anggota koperasi dalam upaya memenuhi kebutuhan dasar mereka: kesehatan, pendidikan, dan gizi.

Sebagai salah satu wirausaha sosial binaan Bank DBS Indonesia melalui DBS Foundation, Studio Dapur berhasil mendapatkan hadiah Social Impact Prize sebesar 10.000 dolar Singapura melalui program "DBS Foundation Social Impact Prize" tahun 2020, setelah sebelumnya menjadi salah satu finalis dari "DBS Foundation Social Enterprise Grant Programme 2019". Studio Dapur terpilih berkat solusi bisnis yang dinilai berkelanjutan, terukur, dan kreatif, serta dapat membantu menjadikan kota masa depan lebih sehat, lebih hijau, dan lebih terbuka.

Tidak hanya dana hibah, Bank DBS Indonesia melalui DBS Foundation juga mendukung tumbuh kembang Studio Dapur dengan mengikutsertakan Studio Dapur dalam berbagai program mentoring dan pelatihan. Mulai dari menemukan solusi atas permasalahan bisnis bersama karyawan DBS melalui program "SE Done in A Day" dan "SE-Cangkir KOPI", mendiskusikan perkembangan bisnis dengan wirausaha sosial lainnya melalui program "SE local gathering", hingga mempromosikan produk pada Bank DBS Indonesia seperti "DBS Indonesia Learning Week and Staff Expo Online Bazaar".

"Bank DBS Indonesia melalui DBS Foundation berkomitmen untuk menghubungkan masyarakat dengan wirausaha sosial yang hadir untuk memecahkan masalah sosial dan lingkungan guna menciptakan dampak positif di bidang usahanya. Bank DBS Indonesia senantiasa mendukung tumbuh kembang wirausaha sosial di Indonesia melalui berbagai kegiatan dan program dukungan, dimulai dari sesi mentoring hingga dana hibah. Kami juga mengajak masyarakat untuk ikut serta berpartisipasi dalam mendukung kesuksesan para wirausaha sosial, termasuk di antaranya Studio Dapur,” ujar Executive Director, Head of Group Strategic Marketing & Communications, PT Bank DBS Indonesia, Mona Monika.

Co-Founder Studio Dapur, Mega Puspita mengungkapkan tren dekorasi rumah dengan kerajinan bambu dapat membawa dampak positif terhadap pengrajin bambu di Indonesia, sebab material bambu yang dipilih oleh Studio Dapur merupakan salah satu material unggulan dalam penerapan eco sociopreneur, yaitu kewirausahaan sosial yang berpotensi menciptakan dampak sosial yang positif, terukur dan berkesinambungan. Untuk mempertahankan kualitas anyaman bambu yang baik, Studio Dapur senantiasa memberikan pelatihan dan workshop kepada nilai dan masyarakat sekitar. Sebagai wirausaha sosial, Studio Dapur menyalurkan 10% keuntungan perusahaan yang diakumulasikan untuk memberikan dukungan finansial, peningkatan kualitas hidup, penelitian dan pengembangan, serta peningkatan produktivitas para pengrajin bambu.

"Kami berharap ketertarikan masyarakat terhadap produk kerajinan bambu dapat mendukung kami mengembangkan program pelatihan bagi para pengrajin kami, agar mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Dengan adanya kerja sama dengan Bank DBS Indonesia, kami percaya akan lebih banyak lagi masyarakat yang ikut berpartisipasi dan berdonasi dalam upaya kami untuk meningkatkan kesejahteraan bagi para pengrajin bambu di Tasikmalaya," ujar Mega.

Menjadi bank yang digerakkan oleh tujuan yang berkesinambungan merupakan DNA dari Bank DBS Indonesia. Oleh karena itu, Bank DBS terus berinovasi untuk menjadi bank yang mengedepankan keseimbangan antara ekonomi, sosial serta lingkungan (Economy, Social, Governance-ESG). 

Upaya tersebut dilakukan Bank DBS Indonesia atas kesadaran akan perannya sebagai lembaga keuangan yang menjalankan bisnis yang berkelanjutan bagi generasi masa depan dan lingkungan hidup. Hal tersebut juga diimplementasikan melalui layanan perbankan yang terdepan dan terpercaya, serta dikurasi sesuai dengan kebutuhan nasabah yang seiring dengan perkembangan teknologi. 

Bank DBS Indonesia juga menginisiasi gerakan "Towards Zero Food Waste" dalam kampanye #MakanTanpaSisa guna mengedukasi serta meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengurangi dan mengelola sampah makanan. Melalui upaya tersebut, Bank DBS Indonesia berharap dapat menciptakan dunia yang lebih baik.

Pewarta: Ganet Dirgantoro

Editor : Ridwan Chaidir


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021