Bogor (ANTARA News) - Sejumlah elemen masyarakat yang tergabung dalam Masyarakat Cinta Bogor (MCB) berencana menyelenggarakan festival akbar untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Bogor ke-530 pada 3 Juni mendatang.

"Persiapan penyelenggaraan festival sudah matang didukung 24 organisasi massa (Ormas) di Kota Bogor," kata Ketua Masyarakat Cinta Bogor, Bagus Karyanegara di Bogor, Senin.

Bagus mengatakan, kegiatan yang baru kali pertama diselenggarakan secara besar-besaran ini untuk mengingatkan kepada masyarakat bahwasannya Kota Bogor merupakan pusat pemerintahan Kerajaan Padjadjaran.

Dia menjelaskan, tanggal 3 Juni sendiri merupakan bergabungnya pemerintahan kerajaan Galuh dan Pakuan menjadi Kerajaan Padjadjaran yang kemudian diperingati sebagai lahirnya Kota Bogor.

Dia beharap kegiatan ini akan semakin meningkatkan pendapatan asli daerah Kota Bogor karena lebih dari 38 persen pemasukan berasal dari sektor pariwisata.

Bagus juga mengatakan festival ini juga untuk mengingatkan kepada masyarakat mengenai keragaman etnis dan suku di Kota Bogor yang hidup rukun sejak dulu.

Sebagian besar dari masyarakat yang tinggal di Kota Bogor merupakan komuter yang sehari-harinyaberkerja di Jakarta, sehingga Kota Bogor sebenarnya memiliki peranan penting dalam menyangga ekonomi Jakarta, kata Bagus.

Data menunjukkan 200 ribu warga Kota Bogor merupakan komuter yang berkerja di Jakarta, serta setiap Minggu Kota Bogor dikunjungi 5000 tamu.

Target kegiatan ini akan diikuti 5000 partisipan, 100.000 tamu, serta 30 juta audience yang mengikuti acara ini melalui media massa (internet, media cetak, dan televisi, dan radio), jelas Bagus.

Dua agenda budaya yang akan disiapkan melibatkan partisipasi warga meliputi "Maung Padjadjaran Lugay" karya Abah Dasep untuk membangkitkan semangat Padjadjaran dan "The Seba Kuwerabakti" karya Adenan Taufik upacara tradisi kuno pemberian upeti sebagai gambaran dukungan masyarakat terhadap pemerintahan.

Kedua karya seniman Kota Bogor diharapkan menjadi awal melestarikan kembali budaya-budaya peninggalan Padjadjaran untuk mengingatkan kepada generasi penerus mengenai semangat nenek moyang mereka jelas Bagus.

Kegiatan ini akan diselenggarakan di Taman Botani berlangsung pukul 11 - 13.00 WIB yang akan diliput media lokal dan nasional, bahkan untuk keperluan tersebut akan didatangkan gajah dari Taman Safari untuk mengingatkan kembali kejayaan Kerajaan Padjadjaran dengan pasukan gajahnya.

Serangkaian acara akan ikut menyemarakan peringatan HUT Kota Bogor seperti kompetisi layang-layang 27 Mei, kompetisi foto 21 Mei - 2 Juni, festival makanan zaman dulu 27 Mei - 3 Juni, festival Kampung Tionghoa 27 Mei - 3 Juni, pameran kerajinan 21 - 23 Juni, festival Papua 27 Mei - 3 Juni.

Bagus mengatakan, rangkaian kegiatan di Kota Bogor ini diharapkan memberikan kontribusi terhadap hotel yang selama ini memiliki tingkat hunian rata-rata 80 persen.

"Kalau selama ini aktivitas hotel sebagian besar untuk kegiatan rapat (meeting) maka dengan serangkaian acara yang kami gelar diharapkan hunian hotel dapat meningkat," jelas Bagus.

Bagus mengatakan, kegiatan ini dapat terselenggara tanpa menggunakan dana APBD kota sama sekali, sebagian besar berasal dari partisipasi masyarakat dan dukungan sponsor swasta. 

Kegiatan kami mendapat dukungan penuh dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu yang dijadwalkan akan menghadiri acara puncak, jelas Bagus.

Bahkan dalam kegiatan tersebut kostum pemain seperti sandal tradisional disiapkan dari Cikaret yang terkenal dengan produk sandal kulit.

Peserta karnaval nantinya sebanyak 500 orang, 200 untuk pasukan Padjadjaran dan 300 utusan kerajaan.

Di luar kegiatan juga diselenggarakan kegiatan Ngubek Setu yang akan diselenggarakan di Setu Gede tanggal 24 Juni masyarakat dalam kegiatan itu diajak untuk menangkap ikan di danau selluas 5 hektar, Gubernur Jawa Barat untuk kegiatan itu menyumbang 2 ton ikan untuk ditangkap masyarakat.

Sebelum kegiatan itu malam harinya tanggal 23 Juni diselenggarakan pagelaran wayang golek dengan mengundang dalang kondang Asep Sunandar Sunarya.

Dalam rangkaian kegiatan ini masyarakat juga akan disuguhi kesenian kuno seperti Lais yang merupakan permainan akrobatik kuno di atas tali yang diikatkan pada batang bambu, kemudian silat tradisional seperti debus di Banten, serta siteran.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2012