Lebak (ANTARABanten) - Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Muhammadiyah Banten, Hasan Alaydrus mengatakan, pihaknya prihatin ibadah umrah yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi Banten dengan peserta sebanyak 200 orang menggunakan dana APBD 2012.


"Saya kira ibadah umrah itu tidak produktif jika memakai dana  Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Banten. Lebih baik dana itu digunakan untuk pembangunan jalan atau sekolah madrasah," katanya di Rangkasbitung, Kamis.

Ia mengatakan, semestinya Pemerintah Provinsi Banten tidak memberangkatkan ibadah umrah yang terdiri atas berbagai elemen masyarakat, seperti tokoh masyarakat, tokoh pemuda maupun kepala desa. Apalagi, pemberangkatan ibadah itu menggunakan dana rakyat.

Pelaksanaan ibadah umrah, kata dia, tidak begitu penting, terkecuali melaksanakan ibadah haji. "Saya tidak setuju uang rakyat itu dialokasikan untuk kepentingan ibadah umrah," katanya.

Menurut dia, saat ini di wilayah Provinsi Banten banyak ditemukan sekolah dan madrasah, pondok pesantren serta jalan sangat membutuhkan dana perbaikan.

Perbaikan sarana infrastuktur itu lebih bermanfaat untuk kesejahteraan masyarakat. "Seharusnya, Pemprov mengutamakan skala prioritas guna peningkatan kesejahteraan," katanya.

Sekretaris Keluarga Mahasiswa Lebak (Kumala) Guruh mengatakan, pihaknya sangat setuju jika umrah itu tepat sasaran untuk orang-orang yang berhak menerimanya.

Namun, kata dia, jika umrah itu hanya orang-orang tertentu tentu perlu dipertanyakan. "Saya sangat setuju jika uang itu digunakan untuk kesejahteraan masyarakat," katanya.

Berdasarkan data dalam dokumen APBD 2012, dana bantuan sosial dialokasikan senilai Rp28,7 miliar.

Bantuan dana itu rencananya akan diberikan untuk 1.758 organisasi, lembaga atau perorangan.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2012