Pemanah Indonesia Riau Ega Agatha mengatakan bahwa kondisi angin menjadi faktor utama kekalahan dia dan rekannya, Diananda Choriunisa, dalam babak perempat final nomor beregu campuran di Yumenoshima Final Field, Sabtu.
Menghadapi pasangan Turki, Yasemin Anagoz/Mete Gazoz, Riau Ega/Diananda sebetulnya sempat tampil meyakinkan di set pertama untuk membuka keunggulan 2-0. Namun mereka mulai kesulitan pada set-set berikutnya hingga harus menyerah dengan skor akhir 2-6.
Baca juga: Lifter putri Indonesia Windy Cantika sempat tertimpa barbel sepekan jelang Olimpiade
Namun Ega mengakui bahwa dirinya sudah berjuang semaksimal mungkin terutama dalam membaca arah angin.
“Tadi kami sudah mencoba semaksimal mungkin untuk menentukan arah angin, dan pada saat menembak sempat tidak ada angin. Tapi saat sudah melepas anak panah, angin bertiup di tengah, sehingga arahnya belok. Kami mau memperbaiki sudah ketinggalan cukup jauh. Semoga bisa tampi lebih baik lagi di nomor berikutnya,” ujar Ega usai laga, dalam sebuah pernyataan kepada KOI.
Pelatih Lilies Handayani juga berpendapat serupa. Peraih medali perak Olimpiade 1998 Seoul itu mengatakan bahwa para atlet sebetulnya telah berusaha maksimal membaca arah angin sebelum melepaskan anak panah.
“Tapi ternyata masih kurang detil. Angin yang sekarang berbeda dari tiupan angin kemarin. Sebelumnya angin bukan dari tengah, tapi di target dan sisi. Sekarang, angin di tengah sementara di target tidak ada angin. Jadi kita terkecoh. Saat membidik tidak ada angin di target, tapi saat lepas muncul angin di tengah,” kata Lilies menjelaskan.
Meski gagal, kesempatan meraih medali Olimpiade Tokyo masih terbuka bagi tim panahan Indonesia. Merah Putih akan turun pada tiga nomor lainnya, yakni perorangan putri dan putra dan beregu putra.
Arif Dwi Pangestu mengawali babak pertama perorangan dengan menghadapi Florian Unruh dari Jerman pada Selasa (27/7). Sementara Diananda, Riau Ega dan Bagas Prastyadi akan mulai berlaga pada Kamis (29/7).
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021