Duta Besar Republik Indonesia untuk Ukraina Prof Dr Yuddy Chrisnandi mengajak diaspora Indonesia di seluruh dunia untuk berkolaborasi dengan Relawan Nasional Lawan COVID-19 (RNLC19) dalam “perang total” melawan COVID-19 di Tanah Air.
“Inilah saatnya negara memanggil. Mari kita hadapi pandemi secara bersama-sama dengan penuh keikhlasan dengan cara membantu saudara-saudara kita di Indonesia yang menjadi korban pandemi atau terpapar COVID-19,” katanya dalam pertemuan virtual dengan topik “Diaspora live streaming, perang total lawan COVID-19, Sabtu (24/7/21).
Menurut Dubes RI untuk Ukraina itu, banyak negara di dunia sudah masuk ke masa relaksasi dari pandemi COVID-19 seperti Amerika, Inggris, Belanda, Georgia, Armenia, dan Ukraina, tetapi di Indonesia bahkan sedang diterapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) karena pandemi belum mereda.
Oleh karena itu ia mengajak diaspora Indonesia supaya bersama-sama pemerintah dan RNLC19 bersinergi mengatasi pandemi COVID-19 dengan cara membantu meringankan beban warga di Tanah Air yang terkena pandemi tersebut, sebab tidak ada satu pemerintah pun di dunia yang berhasil mengatasi pandemi sendirian.
“Banyak keluarga kita di Indonesia yang menderita akibat pandemi ini. Ibu saya pun sempat dirawat selama tiga minggu di rumah sakit dan anak saya juga sempat terinfeksi COVID-19. Oleh karena itu, mari kita peduli, mari kita berbagi, dan mari kita bantu saudara-saudara kita di Tanah Air di masa pandemi ini,” kata Yuddy Chrisnandi.
Ajakan Dubes RI untuk Ukraina itu mendapat respons positif dari diaspora Indonesia atau orang-orang Indonesia di perantauan itu. Diaspora yang ikut dalam virtual meeting bersama RNLC19 tersebut antara lain perantau yang ada di Oman, Inggris, Spanyol, Belanda, dan Autralia.
Sementara itu Ketua Umum RNLC19 Kris Budihardjo menyatakan, upaya untuk mengatasi pandemi COVID-19 tidak bisa hanya dilaksanakan oleh Pemerintah, tetapi harus melibatkan peran serta masyarakat secara luas, termasuk diaspora Indonesia di berbagai negara.
“Pemerintah sudah berusaha melakukan hal terbaik dalam mengatasi masalah pandemi COVID-19. Tapi tentu saja kemampuan Pemerintah terbatas,” katanya sambil menegaskan bahwa RNLC19 tidak ada kaitan samasekali dengan kepentingan politik, kesukuan, atau agama, tapi murni sebagai gerakan kemanusiaan.
Sebelumnya, Humas RNLC19 Jengsami selaku moderator menjelaskan, RNLC19 tengah mempersiapkan Call Center sedunia dengan menggalang kesetiakawanan nasional untuk pergerakan kemanusiaan dan bersama rakyat menjadi garda terdepan melawan COVID-19, dan Call Center akan dipegang oleh relawan yang bekerja 24 jam.
RNLC19 itu sendiri dibentuk pada 12 Juli 2021, dan relawan yang dipimpin oleh pegiat sosial yang juga Ketua Umum RKIH (Rumah Kreasi Indonesia Hebat) Kris Budihardjo itu langsung bergerak dalam upaya menyelamatkan Indonesia dari pandemi COVID-19.
Tim RNLC19 yang bersinergi dengan Pemerintah itu begerak memberikan bantuan kepada warga yang terkena pandemi seperti yang dilakukan tim yang berada di wilayah Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
Bantuan yang diberikan antara lain pengasapan atau penguapan untuk membasmi virus Corona menggunakan Corona Buster dan pembuatan dapur umum untuk membantu warga yang tengah melakukan isolasi mandiri dan mereka yang sedang menjalani perawatan di rumah-rumah sakit.
Sementara itu Ketua RNLC19 Jawa Timur Hj Mimi Idayana dan Stenvens Lesawengen, didampingi Pengurus Nasional RNLC19, A Bayu Putra, Linda Kartika Dewi, dan dr Nissa Jalakaya pada 23 Juli 2021 melakukan pertemuan di Surabaya dengan Pangkoarmada II Laksda TNI Dr Iwan Isnurwanto yang didampingi Asops Pangkoarmada II Kolonel Laut (P) Edi Haryanto.
Dalam pertemuan itu mereka membahas sejumlah strategi yang dilakukan untuk mempercepat vaksinasi kepada warga sebagai respons atas permintaan Presiden Jokowi agar vaksinasi dilakukan secara lebih cepat supaya Indonesia segera terbebas dari pandemi.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021
“Inilah saatnya negara memanggil. Mari kita hadapi pandemi secara bersama-sama dengan penuh keikhlasan dengan cara membantu saudara-saudara kita di Indonesia yang menjadi korban pandemi atau terpapar COVID-19,” katanya dalam pertemuan virtual dengan topik “Diaspora live streaming, perang total lawan COVID-19, Sabtu (24/7/21).
Menurut Dubes RI untuk Ukraina itu, banyak negara di dunia sudah masuk ke masa relaksasi dari pandemi COVID-19 seperti Amerika, Inggris, Belanda, Georgia, Armenia, dan Ukraina, tetapi di Indonesia bahkan sedang diterapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) karena pandemi belum mereda.
Oleh karena itu ia mengajak diaspora Indonesia supaya bersama-sama pemerintah dan RNLC19 bersinergi mengatasi pandemi COVID-19 dengan cara membantu meringankan beban warga di Tanah Air yang terkena pandemi tersebut, sebab tidak ada satu pemerintah pun di dunia yang berhasil mengatasi pandemi sendirian.
“Banyak keluarga kita di Indonesia yang menderita akibat pandemi ini. Ibu saya pun sempat dirawat selama tiga minggu di rumah sakit dan anak saya juga sempat terinfeksi COVID-19. Oleh karena itu, mari kita peduli, mari kita berbagi, dan mari kita bantu saudara-saudara kita di Tanah Air di masa pandemi ini,” kata Yuddy Chrisnandi.
Ajakan Dubes RI untuk Ukraina itu mendapat respons positif dari diaspora Indonesia atau orang-orang Indonesia di perantauan itu. Diaspora yang ikut dalam virtual meeting bersama RNLC19 tersebut antara lain perantau yang ada di Oman, Inggris, Spanyol, Belanda, dan Autralia.
Sementara itu Ketua Umum RNLC19 Kris Budihardjo menyatakan, upaya untuk mengatasi pandemi COVID-19 tidak bisa hanya dilaksanakan oleh Pemerintah, tetapi harus melibatkan peran serta masyarakat secara luas, termasuk diaspora Indonesia di berbagai negara.
“Pemerintah sudah berusaha melakukan hal terbaik dalam mengatasi masalah pandemi COVID-19. Tapi tentu saja kemampuan Pemerintah terbatas,” katanya sambil menegaskan bahwa RNLC19 tidak ada kaitan samasekali dengan kepentingan politik, kesukuan, atau agama, tapi murni sebagai gerakan kemanusiaan.
Sebelumnya, Humas RNLC19 Jengsami selaku moderator menjelaskan, RNLC19 tengah mempersiapkan Call Center sedunia dengan menggalang kesetiakawanan nasional untuk pergerakan kemanusiaan dan bersama rakyat menjadi garda terdepan melawan COVID-19, dan Call Center akan dipegang oleh relawan yang bekerja 24 jam.
RNLC19 itu sendiri dibentuk pada 12 Juli 2021, dan relawan yang dipimpin oleh pegiat sosial yang juga Ketua Umum RKIH (Rumah Kreasi Indonesia Hebat) Kris Budihardjo itu langsung bergerak dalam upaya menyelamatkan Indonesia dari pandemi COVID-19.
Tim RNLC19 yang bersinergi dengan Pemerintah itu begerak memberikan bantuan kepada warga yang terkena pandemi seperti yang dilakukan tim yang berada di wilayah Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
Bantuan yang diberikan antara lain pengasapan atau penguapan untuk membasmi virus Corona menggunakan Corona Buster dan pembuatan dapur umum untuk membantu warga yang tengah melakukan isolasi mandiri dan mereka yang sedang menjalani perawatan di rumah-rumah sakit.
Sementara itu Ketua RNLC19 Jawa Timur Hj Mimi Idayana dan Stenvens Lesawengen, didampingi Pengurus Nasional RNLC19, A Bayu Putra, Linda Kartika Dewi, dan dr Nissa Jalakaya pada 23 Juli 2021 melakukan pertemuan di Surabaya dengan Pangkoarmada II Laksda TNI Dr Iwan Isnurwanto yang didampingi Asops Pangkoarmada II Kolonel Laut (P) Edi Haryanto.
Dalam pertemuan itu mereka membahas sejumlah strategi yang dilakukan untuk mempercepat vaksinasi kepada warga sebagai respons atas permintaan Presiden Jokowi agar vaksinasi dilakukan secara lebih cepat supaya Indonesia segera terbebas dari pandemi.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021