Tangerang, (ANTARABanten) - Sebanyak 647 ruangan kelas di berbagai jenjang pendidikan di Kabupaten Tangerang, Banten, rusak berat dan perlu adanya perbaikan guna menunjang proses kegiatan belajar mengajar di sekolah itu.

"Selama ini kami kekurangan ruangan kelas karena banyak gedung sekolah yang kondisinya rusak akibat dimakan usia," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang Komarudin di Tigaraksa, Minggu.

Ia mengatakan, saat ini kegiatan belajar mengajar (KBM) terpaksa dalam satu ruangan diisi 60 sampai 80 siswa, padahal standar rasio nasional antara jumlah siswa dan ruang kelas 1:32. 

Kekurangan ruangan kelas tersebut tentu siswa saat KBM saling desak- berdesakan.

"Kami kekurangan ruangan kelas baru sebanyak 3.000 unit dari tingkat SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK/MA," katanya.

Menurut dia, akibat keterbatasan ruangan kelas itu tentu sekolah menerapkan KBM dua shift, yakni pagi dan sore.

Penerapan KBM dua shift salah satu upaya menanggulangi kekurangan ruangan kelas itu.

"Kami telah mengusulkan kekurangan ruangan kelas itu kepada pemerintah daerah dan pemerintah pusat agar dua tahun mendatang bisa diselesaikan," katanya.

Komarudin menyebutkan, jumlah ruangan kelas yang ada untuk SD  tercatat 7.757 unit dengan rincian 5.859 ruang kelas dalam kondisi baik, 1.310 rusak ringan dan 421 rusak berat.

Jenjang SMP/MTs tercatat 3.456 ruang kelas dengan rincian 2.776 kondisi baik, 371 rusak ringan dan 158 rusak berat.

Selain itu juga jenjang SMA/SMK/MA tercatat 2.137 ruang kelas dengan rincian 1.811 kondisi baik, 148 rusak ringan dan 68 rusak berat.

"Dari jumlah itu sebanyak 647 ruangan kelas itu kondisinya rusak berat," katanya.

Ia menjelaskan, saat ini ruangan kelas kategori rusak berat tidak digunakan untuk KBM, karena membahayakan keselamatan siswa," ujarnya.

"Kami melarang pengelola sekolah memakai ruangan kelas yang kondisinya rusak berat dijadikan KBM," ujarnya.

Sementara itu, sejumlah guru di SMPN 1 Solear Kabupaten Tangerang mengaku, saat ini ruangan kelas yang tidak digunakan sebanyak tiga ruangan karena kayu penyangga tiang sudah rapuh.

"Kami sudah melaporkan kerusakan ruangan kelas itu kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang agar dibangun tahun ini," kata Asep Rohman, seorang guru SMPN 1 Solear Kabupaten Tangerang.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2012