Tangerang, (ANTARABanten) - Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, Banten, kekurangan 3.000 ruang kelas sehingga berdampak terhadap proses kegiatan belajar mengajar di sekolah. 

"Keterbatasan ruang kelas menyebabkan banyak siswa belajar saling berdesakan," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang Komarudin di Tigaraksa, Sabtu.

Ia mengatakan, saat ini dalam satu ruangan terpaksa diisi 60 sampai 80 siswa.

 Padahal, standar rasio nasional antara jumlah siswa dan ruang kelas 1:32 siswa.

Kekurangan kelas tersebut mulai jenjang SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK/MA, sehingga banyak sekolah-sekolah yang menerapkan kegiatan belajar mengajar (KBM) dua shift, yakni pagi dan sore.

Penerapan KBM dua shift dinilai tidak efektif untuk peningkatan mutu pendidikan
"Kami berharap kekurangan kelas ini bisa dipenuhi dalam dua tahun ke depan," katanya.

Ia menyebutkan, jumlah ruangan kelas yang ada untuk SD  tercatat 7.757 unit dengan rincian 5.859 ruang kelas dalam kondisi baik, 1.310 rusak ringan dan 421 rusak berat.

Jenjang SMP tercatat 3.456 ruang kelas dengan rincian 2.776 kondisi baik, 371 rusak ringan dan 158 rusak berat.

Selain itu juga jenjang SMA/SMK/MA tercatat 2.137 ruang kelas dengan rincian 1.811 kondisi baik, 148 rusak ringan dan 68 rusak berat.

"Saat ini ruangan kelas kategori rusak berat tidak digunakan untuk kegiatan belajar mengajar (KBM) karena membahayakan keselamatan siswa," ujarnya.

Ia menyebutkan, pemerintah daerah terus mengusulkan melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan agar bisa mengalokasikan dana pembangunan ruangan kelas baru (RKB).

"Saya yakin dengan pembangunan maupun penambahan ruang kelas baru bisa meningkatkan mutu pendidikan juga menyukseskan belajar sembilan tahun," ujarnya.

Ketua DPRD Kabupaten Tangerang Amran Arifin mengaku kekurangan kelas tersebut tentu bisa mempengaruhi terhadap kualitas pendidikan karena masih banyak siswa belajar saling berdesak-desakan akibat keterbatasan ruang kelas.

"Kami berharap pemerintah pusat bisa mengalokasikan dana pembangunan ruang kelas baru," katanya.

Kepala SDN 1 Gadog Kecamatan Mekar Baru, Kabupaten Tangerang, Erah mengaku, pihaknya setiap tahun selalu mengusulkan penambahan RKB karena runga kelas di sekolahnya terbatas.

Saat ini, satu kelas diisi rata-rata antara 50 sampai 70 orang. "Saya kira idealnya sesuai rombongan belajar satu ruangan diisi 35 siswa," katanya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2012