Anggota DPR RI Martin Manurung mengapresiasi dan menyambut baik langkah Presiden Joko Widodo yang memberi paket vitamin dan obat gratis untuk pasien COVID-19 yang melakukan isolasi mandiri (isoman).
"Ini adalah langkah yang sudah kita tunggu-tunggu. Kami di Komisi VI DPR RI saat rapat dengan BUMN farmasi 7 Juli yang lalu sudah menyuarakan agar ada paket obat dan vitamin gratis yang dibagikan di zona-zona merah. Dengan kebijakan Presiden ini, maka sudah jelas perintahnya dan harus dijalankan dengan mekanisme yang baik dan transparan," kata Martin yang juga Wakil Ketua Komisi VI DPR RI dalam siaran persnya, di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Presiden Jokowi ajak masyarakat berdoa bersama agar pandemi segera berakhir
Pada tahap pertama sejumlah 300.000 paket obat akan dibagikan di Pulau Jawa dan Bali kepada para pasien dengan berbagai jenis gejala.
Terkait dengan jumlah tersebut, Martin mengatakan bahwa produksi obat-obatan dan vitamin saat ini di BUMN farmasi sudah cukup masif.
"Rata-rata obat dan vitamin diproduksi pada kisaran 7-9 juta tablet untuk tiap jenisnya. Karena itu, saya mendorong agar paket obat dan vitamin gratis yang diinstruksikan Presiden bisa ditingkatkan karena kebutuhan penderita COVID-19 dengan berbagai jenis kisarannya 4-5 juta tablet. Jadi, stok masih sangat cukup," ujar Ketua DPP Partai NasDem ini.
Legislator Dapil Sumatera Utara II ini mengatakan pembagian paket obat dan vitamin gratis secara masif akan menjadi intervensi pasar yang membuat spekulan tidak bisa bermain.
"Apabila kita bisa cepat membagikan jutaan paket obat dan vitamin secara gratis, maka otomatis akan memengaruhi harga pasar. Harga yang melambung tinggi itu akan segera turun, sehingga ke depan harga obat-obatan dan vitamin akan kembali normal. Ini bentuk intervensi pasar yang harus segera dilakukan," tutup Martin.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meluncurkan 300 ribu paket obat dan vitamin untuk masyarakat yang terpapar COVID-19 dan harus melakukan isolasi mandiri (isoman).
"Pemerintah mulai hari ini akan segera membagikan paket vitamin dan obat untuk isolasi mandiri gratis di wilayah-wilayah yang berisiko," kata Presiden Jokowi di halaman Istana Merdeka Jakarta, Kamis.
Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut dalam acara "Peluncuran Paket Obat Isoman Gratis untuk Rakyat" yang juga dihadiri oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Menteri BUMN Erick Thohir, dan pejabat terkait lainnya.
"Untuk tahap sekarang ini yang akan dibagikan adalah 300 ribu paket untuk yang melakukan isolasi mandiri di Pulau Jawa dan Bali kemudian akan dilanjutkan dengan 300 ribu paket lagi untuk yang di luar Jawa," tambah Presiden.
Ada tiga jenis paket obat isolasi mandiri yang akan dibagikan untuk 7 hari.
"Paket satu ini berisi vitamin-vitamin untuk warga dengan PCR (polymerase chain reaction) positif tanpa gejala atau OTG, ini paket 1," ungkap Presiden sambil memperlihatkan kotak berisi obat dan vitamin tersebut.
Paket 2 berisi vitamin dan obat untuk warga dengan PCR positif disertai keluhan panas dan kehilangan penciuman.
"Untuk paket ini membutuhkan konsultasi dan resep dokter, terutama nanti dokter puskesmas," tambah Presiden.
Kemudian paket 3 berisi vitamin dan obat untuk warga dengan PCR positif disertai keluhan panas dan batuk kering. Paket tersebut juga membutuhkan konsultasi dan resep dokter
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021
"Ini adalah langkah yang sudah kita tunggu-tunggu. Kami di Komisi VI DPR RI saat rapat dengan BUMN farmasi 7 Juli yang lalu sudah menyuarakan agar ada paket obat dan vitamin gratis yang dibagikan di zona-zona merah. Dengan kebijakan Presiden ini, maka sudah jelas perintahnya dan harus dijalankan dengan mekanisme yang baik dan transparan," kata Martin yang juga Wakil Ketua Komisi VI DPR RI dalam siaran persnya, di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Presiden Jokowi ajak masyarakat berdoa bersama agar pandemi segera berakhir
Pada tahap pertama sejumlah 300.000 paket obat akan dibagikan di Pulau Jawa dan Bali kepada para pasien dengan berbagai jenis gejala.
Terkait dengan jumlah tersebut, Martin mengatakan bahwa produksi obat-obatan dan vitamin saat ini di BUMN farmasi sudah cukup masif.
"Rata-rata obat dan vitamin diproduksi pada kisaran 7-9 juta tablet untuk tiap jenisnya. Karena itu, saya mendorong agar paket obat dan vitamin gratis yang diinstruksikan Presiden bisa ditingkatkan karena kebutuhan penderita COVID-19 dengan berbagai jenis kisarannya 4-5 juta tablet. Jadi, stok masih sangat cukup," ujar Ketua DPP Partai NasDem ini.
Legislator Dapil Sumatera Utara II ini mengatakan pembagian paket obat dan vitamin gratis secara masif akan menjadi intervensi pasar yang membuat spekulan tidak bisa bermain.
"Apabila kita bisa cepat membagikan jutaan paket obat dan vitamin secara gratis, maka otomatis akan memengaruhi harga pasar. Harga yang melambung tinggi itu akan segera turun, sehingga ke depan harga obat-obatan dan vitamin akan kembali normal. Ini bentuk intervensi pasar yang harus segera dilakukan," tutup Martin.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meluncurkan 300 ribu paket obat dan vitamin untuk masyarakat yang terpapar COVID-19 dan harus melakukan isolasi mandiri (isoman).
"Pemerintah mulai hari ini akan segera membagikan paket vitamin dan obat untuk isolasi mandiri gratis di wilayah-wilayah yang berisiko," kata Presiden Jokowi di halaman Istana Merdeka Jakarta, Kamis.
Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut dalam acara "Peluncuran Paket Obat Isoman Gratis untuk Rakyat" yang juga dihadiri oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Menteri BUMN Erick Thohir, dan pejabat terkait lainnya.
"Untuk tahap sekarang ini yang akan dibagikan adalah 300 ribu paket untuk yang melakukan isolasi mandiri di Pulau Jawa dan Bali kemudian akan dilanjutkan dengan 300 ribu paket lagi untuk yang di luar Jawa," tambah Presiden.
Ada tiga jenis paket obat isolasi mandiri yang akan dibagikan untuk 7 hari.
"Paket satu ini berisi vitamin-vitamin untuk warga dengan PCR (polymerase chain reaction) positif tanpa gejala atau OTG, ini paket 1," ungkap Presiden sambil memperlihatkan kotak berisi obat dan vitamin tersebut.
Paket 2 berisi vitamin dan obat untuk warga dengan PCR positif disertai keluhan panas dan kehilangan penciuman.
"Untuk paket ini membutuhkan konsultasi dan resep dokter, terutama nanti dokter puskesmas," tambah Presiden.
Kemudian paket 3 berisi vitamin dan obat untuk warga dengan PCR positif disertai keluhan panas dan batuk kering. Paket tersebut juga membutuhkan konsultasi dan resep dokter
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021