Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten mengimbau nelayan tradisional tidak melaut sehubungan gelombang pesisir selatan yang berhadapan dengan Perairan Samudera Hindia berpeluang empat sampai enam meter.
 
"Kita sudah berkoordinasi dengan pengelolaan tempat pelelangan ikan (TPI) agar nelayan tidak melaut," kata Kepala Pelaksana BPBD Banten Nana Suryana di Lebak, Kamis.

Baca juga: Pemprov Banten tambah rumah singgah pasien COVID-19 hingga 400 tempat tidur
 
Peringatan imbauan itu guna mencegah kecelakaan laut karena sejak empat hari terakhir ini cuaca di pesisir selatan Pulau Jawa kurang bersahabat.
 
Selain gelombang tinggi mencapai enam meter juga angin kencang hingga 30 knot bergerak dari arah selatan.
 
Kondisi demikian, kata dia, tentu sangat berbahaya bagi nelayan tradisional dengan menggunakan perahu kincang.
 
"Kami berharap peringatan imbauan itu dipatuhi semua nelayan agar tidak menimbulkan korban jiwa, " ujarnya menjelaskan.
 
Sementara itu, puluhan nelayan di Binuangeun Kabupaten Lebak mengaku bahwa meter sudah beberapa hari terakhir tidak melaut akibat gelombang tinggi hingga enam meter.
 
"Kami sekarang lebih baik memperbaiki alat tangkap yang rusak, " kata Rosidae (45) seorang nelayan Binuangeun Kabupaten Lebak.
 
 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021