Jakarta (ANTARA News) - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menyelenggarakan pelatihan pengembangan kapasitas usaha (PKU) suatu program untuk meningkatkan kemampuan pengusaha mikro di Samarinda, Kalimantan Timur.

"Pelatihan kami berikan kepada nasabah Unit Layanan Modal Mikro (UlaMM), sebagai unit layanan PNM," kata Sekretaris Perusahaan PNM, Anton Mart Irianto dalam penjelasannya kepada wartawan di Jakarta, Kamis.

Anton mengatakan, pelatihan yang mengambil tema "Strategi Pengembangan Usaha Mikro Melalui Peningkatan Jaringan Usaha dalam Meningkatkan Pendapatan Usaha" yang diikuti 60 nasabah di Samarinda dan sekitarnya.

Pembicara utama dalam pelatihan tersebut praktisi dan  konsultan bisnis terkemuka Kurnia Sutanto, kata Anton.

Mengutip pembicara, Anton mengatakan, keberhasilan suatu usaha akan sangat ditentukan oleh kejelian dan  kemampuan dalam membangun jaringan.

Keterampilan dalam berkomunikasi dan bernegoisasi menjadi penting, termasuk upaya perluasan jaringan dengan  memanfaatkan teknologi informasi.

Perkembangan suatu usaha akan sangat ditentukan oleh kemampuan para pengelolanya dalam membangun sinergi  dan kemitraan yang saling menguntungkan dengan berbagai pihak.

PT Permodalan Nasional Madani (Persero) Cabang Balikpapan, terpanggil untuk menyelenggarakan pelatihan bagi para pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) yang telah menjadi nasabah ULaMM.

Melalui pelatihan ini diharapkan mampu membuka wawasan sekaligus meningkatkan kemampuan para peserta dalam membangun jaringan dalam  meningkatkan dan mengembangkan usahanya.

Materi ini  dirancang sedemikian rupa sehingga cukup aplikatif dan mudah  diterapkan. PNM Cabang Balikpapan akan terus melakukan pembinaan kepada para nasabahnya baik melalui pelatihan maupun pendampingan dan konsultasi bisnis.

Sampai akhir Februari 2012, PNM  Cabang Balikpapan memiliki 2 kluster dan membawahi 11 unit . Total nasabah sebanyak 997 orang dengan  outstanding pembiayaan sebesar Rp 35,2 miliar.

PNM merupakan BUMN yang mendapat tugas khusus untuk membantu pengembangan usaha mikro dan kecil (UMK), berupaya untuk membantu meningkatkan wawasan para pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) terutama mereka yang selama ini telah menjadi nasabah pembiayaan melalui Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM).

Selain membantu dalam hal pembiayaan,  PNM  juga aktif melakukan berbagai pembinaan berupa pelatihan-pelatihan melalui kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk layanan PNM yang membedakannya dengan lembaga keuangan lain, dimana para nasabah akan mendapatkan pembinaan secara berkelanjutan tanpa dikenakan biaya.

Anton berharap melalui cara ini para nasabah akan mampu mengoptimalkan pembiayaan yang telah diterimanya sehingga tidak hanya bisa mengembalikannya secara tepat waktu tetapi juga mampu meningkatkan kapasitas usahanya.

Kegiatan ini juga dimaksudkan untuk membantu program pemerintah dalam pengembangan perekonomian masyarakat yang bersifat pro poor, pro job, dan pro growth, jelas dia.

Anton menjelaskan, selain melakukan pelatihan secara reguler, PNM juga aktif membina UMK berdasarkan kluster. Pola pembinaan berbasis kluster ini dilakukan dalam rentang waktu yang lebih lama dan menyeluruh, mencapai 6 bulan hingga satu tahun.

Kegiatan tersebut diawali dengan proses assesment awal guna mengetahui berbagai kebutuhan para anggota kluster, dilanjutkan dengan serangkain pelatihan baik menyangkut perkuatan kelompok, manajemen usaha, manajemen keuangan, kewirausahaan, desain produk, pemasaran, teknologi pengemasan, sertifikasi.

Sudah banyak  kluster yang dibina  PNM antara lain: Kluster Rempeyek di Pelemadu, Bantul (Yogyakarta), Kluster Kripik Singkong di Solear, Tanggerang (Banten), Kluster Kain Perca di Pringsurat, Kab. Semarang (Jawa Tengah),  Kluster Gula Kelapa di Pacitan (Jawa Timur), dan beberapa kluster lainnya.

Dalam tahun 2012 ini jumlah kluster yang mendapatkan pembinaan akan lebih banyak lagi. Begitu pula pelatihan nasabah secara reguler seperti yang dilakukan di Samarinda ini, juga akan dilakukan di Kantor  Cabang PNM di seluruh Indonesia.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2012