Jakarta (ANTARA News) - PT Intiland Development Tbk membangun Whiz Hotel Cikini Jakarta Pusat, dalam rangka memperkuat lini usaha di sektor perhotelan.

CEO Intilwhiz Moedjianto Soesilo  Tjahjono  Moedjianto, Rabu, menjelaskan  Whiz Hotel Cikini menjadi semacam  bendera bagi pengembangan jaringan Whiz Hotel, mengingat Jakarta adalah ibu kota negara dan kota bisnis terbesar di Indonesia.

"Langkah ekspansi ini sekaligus mengantisipasi tren semakin meningkatnya kebutuhan hotel di Jakarta seiring kian tingginya mobilitas bisnis dan pemerintahan," katanya.

PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) memprediksi tingkat hunian kamar hotel secara nasional mencapai 65-70 persen tahun ini.

"Jakarta memiliki potensi besar karena merupakan pusat bisnis dan pemerintahan serta menjadi satu dari empat kota tujuan wisata utama di Indonesia, selain Bali, Batam, dan Yogya," kata Moedjianto.

Moedjianto mengatakan, Whiz Cikini menempati lahan seluas 750 meter persegi,  dengan ketinggian delapan lantai dan satu lantai basement untuk fasilitas parkir kendaraan.

Selain menyediakan 75 kamar yan terbagi dua tipe, yakni standar dan Deluxe, hotel bintang dua ini dilengkapi fasilitas ruangan rapat
yang mampu memuat 70 orang.

Moedjianto mengatakan pihaknya memilih Menteng, karena daerah ini menjadi kawasan favorit masyarakat ketika menginap di Jakarta.

"Selain terdapat banyak hotel, kawasan ini relatif mudah
dijangkau dan dekat dengan pusat bisnis dan pemerintahan, seperti koridor segi tiga bisnis Jakarta, Sudirman-Kuningan-Thamrin," katanya.

Manajemen Intiwhiz memperkirakan proses pembangunan Whiz Hotel Cikini membutuhkan waktu 14 bulan dan targetnya mulai beroperasi pada bulan Mei 2013.

Whiz Hotel Cikini menargetkan konsumennya adalah para  business travellers  yang membutuhkan fasilitas penginapan yang bersih, praktis, nyaman, dan lokasinya mudah dijangkau.

"Kami melihat ceruk bisnis hotel bintang dua di Jakarta sangat besar dan potensial. Kendati jumlah hotel terus bertambah, tetapi pasarnya terus tumbuh dan semakin besar. Kami optimistik mampu meraih target okupansi sebesar 70 persen setelah setahun beroperasi," kata Moedjianto.

   
Bisnis Hotel Prospektif

Manajemen Intiwhiz menilai saat ini adalah momentum yang sangat baik untuk pembangunan hotel, khususnya bagi hotel bintang dua dan tiga.

Potensi tersebut bisa dilihat dari sejumlah faktor, seperti
pertumbuhan ekonomi, jumlah wisatawan, dan penumpang pesawat terbang.

Menurut data Airports Council International dan British Airports Authority, Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta saat ini tercatat menduduki posisi ke-16 dari 100 bandar udara tersibuk di dunia.

Pada tahun lalu, ada sebanyak 51,7 juta penumpang yang melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta, atau naik 15,4 persen dibandingkan realisasi 2010 sebanyak 44,3 juta penumpang.

Melihat data-data tersebut, manajemen Intiwhiz yakin Industri perhotelan di Jakarta masih akan tumbuh pesat. Hingga tahun 2015, diperkirakan akan ada tambahan sekitar 3.500 kamar hotel baru
dan 1.350 kamar diantarannya akan tersedia di akhir tahun ini.

Pembangunan Whiz Hotel Cikini akan menambah banyak pilihan masyarakat terhadap ketersediaan fasilitas penginapan. Selain di Cikini, Menteng, perusahaan berencana menghadirkan dua hotel baru di
kawasan Jakarta, yakni berlokasi di Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Seiring rencana pengembangan lini bisnis perhotelan, perseroan terus memperluas jaringan Whiz Hotel di sejumlah kota di Indonesia. Strategi pengembangan tersebut ditempuh lewat berbagai skema, seperti kerjasama strategis dengan pemilik tanah,  build-operate-transfer (BOT), maupun sebagai
manajemen operator hotel.

Perseroan berkomitmen untuk menghadirkan jaringan Whiz Hotel di berbagai kota di Indonesia. Whiz Hotel akan hadir antara lain di kota Medan, Pekanbaru, Bogor, Bandung, Surabaya, Malang, Palangkaraya, Balikpapan, Manado, dan Makasar.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2012