Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Lebak mengecam keras tindakan pembunuhan terhadap pimpinan redaksi (Pimpred) media online lokal di  Medan, Sumatera Utara. 

"Pembunuhan itu sangat keji dan berharap kepolisian setempat segera menangkap pelaku itu, " kata Ketua PWI Kabupaten Lebak  Fahdi Khalid di Lebak, Sabtu. 

Pembunuhan terhadap pimpred media online lokal di Medan itu bernama Mara Salem Harahap (42)
tentu cukup prihatin sebagai pekerja jurnalistik. 

Semestinya, kata dia, kekerasan itu tidak terjadi, karena pekerja wartawan dilindungi Undang-Undang tersendiri. 
Apabila, ada masalah dalam kaitan pemberitaan bisa diselesaikan oleh Dewan Pers. 

Karena itu, pihaknya mengecam dan mengutuk pembunuhan yang dialami pimpred media online tersebut. 
 
Kepolisian setempat segera bisa mengungkap kasus pembunuhan  juga menangkapnya. 

Kasus kekerasan dengan cara penembakan senjata api terhadap korban yang saat itu berada di dalam mobil juga tidak jauh dari tempat kediamannya diduga sudah direncanakan oleh pelaku.

Namun, kata dia, pihaknya belum mengetahui pasti dibalik motif pembunuhan itu. 

"Jika pembunuhan itu terkait pemberitaan atau produk jurnalistik tentu sangat disayangkan," katanya menjelaskan. 

Menurut dia, tren kekerasan yang dialami pewarta baik lokal maupun nasional di Indonesia cukup tinggi. 

Bahkan, berdasarkan data Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pers mencatat kekerasan terhadap jurnalis sepanjang 2020 mencapai 117 kasus. 

Kekerasan yang dialami wartawan itu mulai kekerasan verbal, fisik hingga pembunuhan. 

Namun demikian, pihaknya meminta para pewarta tetap bekerja profesional sesuai kaidah jurnalistik dengan mewartakan faktual dan berimbang. 

Pekerja jurnalistik itu, kata dia,  pekerja mulia untuk menginformasikan kejadian atau peristiwa di masyarakat maupun kegiatan di pemerintahan serta kepolisian. 

Selain itu juga wartawan berperan untuk mensejahterakan masyarakat dengan menyampaikan berita membangun, edukasi atau mendidik, menghibur juga membangkitkan semangat cinta tanah air. 

"Kami  setiap bulan memberikan pembekalan jurnalistik juga diskusi serta pelatihan teknik menulis berita yang benar dan tidak hoaks guna menghindari  kekerasan yang dialami wartawan, " katanya.



 

Pewarta: Mansyur Suryana

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021