Lebak (ANTARABanten) - Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten, membangun sebanyak 229 ruang kelas sekolah dasar untuk meningkatkan sarana kegiatan belajar mengajar di sekolah itu.


"Dengan pembangunan ruang kelas baru itu tentu dapat meningkatkan mutu pendidikan," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak Juanda di Rangkasbitung, Rabu.

Ia mengatakan, selama ini Kabupaten Lebak mengalami kekurangan ruang kelas di tingkat sekolah dasar (SD) sebanyak 1.045 unit, sehingga tahun ke tahun terus mengusulkan kepada pemerintah pusat.

Namun, kata dia, pemerintah pusat memberikan bantuan sebesar Rp15 miliar pada 2011 untuk pembangunan ruang kelas sebanyak 229 yang tersebar di 71 unit SD.

Bantuan dana tersebut langsung ditransfer melalui rekening sekolah masing-masing. Untuk setiap ruang kelas, sekolah menerima bantuan pembangunan sebesar Rp65 juta.

"Seluruh pembangunan itu dikerjakan oleh komite sekolah dengan melibatkan masyarakat," ujarnya.

Menurut dia, sebagian besar siswa belajar saling berdesak-desakan karena keterbatasan ruang kelas itu dan dalam satu ruangan terpaksa diisi 60 sampai 80 anak.

Padahal, standar rasio nasional antara jumlah siswa dan ruang kelas adalah 1:32 siswa. Kekurangan kelas juga terjadi di sekolah-sekolah yang menerapkan kegiatan belajar mengajar (KBM) dua shift, yakni pagi dan sore.

"Kami berharap pada 2012 pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bisa mengalokasikan dana pembangunan ruang kelas baru," katanya.

Kepala SDN 1 Asem Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, Cicih mengaku, setiap tahun pihaknya selalu mengusulkan penambahan ruang kelas baru karena jumlah ruang di sekolahnya sangat terbatas. Saat ini, satu kelas  rata-rata diisi antara 50 sampai 70 orang. "Saya kira idealnya satu ruang diisi 35 siswa," katanya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2011