Jembatan gantung Ciberang yang diresmikan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono di Kabupaten Lebak berpotensi menjadi destinasi wisata alam karena memiliki panorama alam yang indah dan hijau di sekitar jembatan terdapat pegunungan.
"Kami akan menata jembatan gantung itu untuk dijadikan destinasi wisata alam sehingga dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat setempat," kata Sekertaris Desa Banjar Irigasi Kabupaten Lebak Dede Rohman, Rabu.
Kondisi jembatan gantung yang menghubungkan antardesa di Kecamatan Lebak Gedong dan Cipanas memiliki keunggulan dan bisa mendatangkan wisatawan domestik.
Keunggulan jembatan Ciberang itu, karena terdapat Gunung Gebas juga Gunung Karomat, sehingga pengunjung bisa berswafoto atau selfie.
Pengunjung juga bisa bermain arung jeram, karena kondisinya air cukup deras dan dipastikan wisatawan terhibur.
Panorama alam yang indah, hijau dan asri memberikan kesejukan disertai tiupan di sekitar kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak ( TNGHS).
"Kami optimistis jembatan gantung itu dapat dijadikan wisata alam," katanya.
Menurut dia, sebelum nya jembatan gantung Ciberang roboh diterjang banjir bandang pada awal tahun 2020, namun kembali dibangun melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Bukaka Teknik Utama Tbk.
Saat ini, ujar dia, pembangunan jembatan gantung semi permanen rampung dan dipastikan pendapatan ekonomi masyarakat setempat kembali normal.
han bebatuan besar.
"Kami akan mepromosikan jembatan gantung Ciberang untuk mendatangkan wisatawan," ujarnya menjelaskan.
Menurut dia, jembatan gantung Ciberang dengan panjang 97 meter dan lebar 2,5 meter dengan kekuatan beban dua ton juga bisa dilintasi kendaraan roda dua dan roda empat.
Pembangunan jembatan gantung itu dikerjakan stuktur Standar Nasional Indonesia (SNI) dan standar Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan menelan bit Rp5, 7 miliar.
"Kami minta warga setempat dapat menata kawasan jembatan itu dan menjadikan obyek wisata sehingga mampu menggulirkan ekonomi juga memberikan kesejahteraan lebih baik," katanya menjelaskan.
Sementara itu, tokoh masyarakat setempat Samsudin mengatakan pembangunan jembatan gantung Ciberang tentu berdampak positif terhadap peningkatan ekonomi.
Karena itu, masyarakat bisa membuat tempat berjualan di sekitar jembatan agar pengunjung bisa menikmati alam juga kuliner tradisional.
Lokasi berjualan itu ditata rapih dan bersih, sehingga pengunjung merasa aman serta nyaman.
"Kami tentu jembatan yang dibangun PT Bukaka Teknik Utama memberikan manfaat kepada masyarakat setempat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021
"Kami akan menata jembatan gantung itu untuk dijadikan destinasi wisata alam sehingga dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat setempat," kata Sekertaris Desa Banjar Irigasi Kabupaten Lebak Dede Rohman, Rabu.
Kondisi jembatan gantung yang menghubungkan antardesa di Kecamatan Lebak Gedong dan Cipanas memiliki keunggulan dan bisa mendatangkan wisatawan domestik.
Keunggulan jembatan Ciberang itu, karena terdapat Gunung Gebas juga Gunung Karomat, sehingga pengunjung bisa berswafoto atau selfie.
Pengunjung juga bisa bermain arung jeram, karena kondisinya air cukup deras dan dipastikan wisatawan terhibur.
Panorama alam yang indah, hijau dan asri memberikan kesejukan disertai tiupan di sekitar kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak ( TNGHS).
"Kami optimistis jembatan gantung itu dapat dijadikan wisata alam," katanya.
Menurut dia, sebelum nya jembatan gantung Ciberang roboh diterjang banjir bandang pada awal tahun 2020, namun kembali dibangun melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Bukaka Teknik Utama Tbk.
Saat ini, ujar dia, pembangunan jembatan gantung semi permanen rampung dan dipastikan pendapatan ekonomi masyarakat setempat kembali normal.
han bebatuan besar.
"Kami akan mepromosikan jembatan gantung Ciberang untuk mendatangkan wisatawan," ujarnya menjelaskan.
Menurut dia, jembatan gantung Ciberang dengan panjang 97 meter dan lebar 2,5 meter dengan kekuatan beban dua ton juga bisa dilintasi kendaraan roda dua dan roda empat.
Pembangunan jembatan gantung itu dikerjakan stuktur Standar Nasional Indonesia (SNI) dan standar Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan menelan bit Rp5, 7 miliar.
"Kami minta warga setempat dapat menata kawasan jembatan itu dan menjadikan obyek wisata sehingga mampu menggulirkan ekonomi juga memberikan kesejahteraan lebih baik," katanya menjelaskan.
Sementara itu, tokoh masyarakat setempat Samsudin mengatakan pembangunan jembatan gantung Ciberang tentu berdampak positif terhadap peningkatan ekonomi.
Karena itu, masyarakat bisa membuat tempat berjualan di sekitar jembatan agar pengunjung bisa menikmati alam juga kuliner tradisional.
Lokasi berjualan itu ditata rapih dan bersih, sehingga pengunjung merasa aman serta nyaman.
"Kami tentu jembatan yang dibangun PT Bukaka Teknik Utama memberikan manfaat kepada masyarakat setempat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021