Serang (ANTARABanten) - Kesadaran masyarakat untuk menggunakan bahasan Indonesia yang baik dan benar masih kurang, karena masyarakat biasanya lebih senang memakai istilah-istilah asing.


Demikian disampaikan Kepala Bidang Pengembangan Bahasa Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Sutedjo, dalam sosialisasi hasil pemantauan penggunaan bahasa di ruang publik di Kota Serang, Selasa.

"Ada tiga sifat positif penggunaan bahasa Indonesia yakni setia, bangga dan kesadaran terhadap norma bahasa Indonesia," kata Sutedjo.      

Ia mengatakan, masyarakat biasanya lebih senang atau bangga dengan penggunaan istilah dari bahasa asing, dibandingkan dengan menggunakan bahasa Indonesia yang sesuai dengan kaidah bahasa yang benar.

Padahal, bahasa Indonesia wajib digunakan dalam komunikasi resmi di lingkungan kerja pemerintah dan swasta serta wajib digunakan untuk nama bangunan atau gedung, jalan, apartemen atau permukiman, merek dagang, lembaga usaha, kompleks perdagangan, lembaga pendidikan organisasi yang didirikan atau dimilki oleh warga negara Indonesia atau badah hukum Indonesia.

"Aturannya sudah jelas dalam UU No.24 tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan," kata Sutedjo didepan puluhan peserta dari kalangan akademisi, praktisi bahasa dan media massa.

Menurutnya, berdasrkan pemantauan tim dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa  terhadap penggunaan bahasa di ruang publik di wilayah Kota Serang, banyak ditemukan penggunaan bahasa atau istilah asing yang dipakai untuk penamaan tempat usaha, kompleks perdagangan dan perkantoran lainnya.

"Masyarakat biasanya lebih senang menggunakan istilah taylor dari pada penjahit atau masih banyak isitilah asing lainnya yang dipakai," katanya.

Oleh karena itu, pihaknya melalui Kantor Bahasa Provinsi Banten siap membantu masyarakat untuk mencarikan padanan kata yang baik dan tepat bagi penamaan gedung, lembaga usaha atau penamaan fasilitas lainnya.

Tujuannya, dalam upaya mendorong masyarakat agar mau menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa kebanggaan dan bahasa pemersatu bangsa.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2011